Tragedi Arakundo

Mengenang Tragedi Arakundo Idi Cut, Pembantaian Warga Aceh Hingga Mayat Dibuang Ke Sungai

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRAGEDI ARAKUNDO - 3 Februari 1999 lalu, ada banyak darah segar dari rakyat sipil yang bercucuran akibat tragedi pembantaian yang terjadi di kawasan Idi Cut, Aceh Timur. Dokumentasi Versi Cetak Serambi Indonesia - Saban hari, makin ramai saja pengunjung yang mendatangi jembatan Arakundoe Sebab, di lokasi inilah gencar dilakukan pencarian mayat korban Insiden Idi Cut, Aceh Timur, yang setelah dibantai dibuang ke sungai Lokasi ini terpaut 23 kilometer dari tempat kejadian Kemarin, diperkirakan 5.000 warga memadati jembatan yang Rabu lalu masih berlumur darah itu.

Pukul 19.15 WIB: Massa dari berbagai penjuru mulai berdatangan ke lokasi dakwah.

Ada yang berjalan kaki, bersepada, bersepeda motor, mobil pikap, bahkan truk.

Pukul 20.30 WIB: "Dakwah Aceh Merdeka" itu dimulai di hadapan massa yang telah berkumpul sekitar 7.000 orang.

Pukul 24.00 WIB: Dakwah berakhir. Warga pulang serentak.

TRAGEDI ARAKUNDO - Tragedi itu merupakan sebuah peristiwa pembantaian sipil yang terjadi tanggal 3 Februari 1999 di Idi Cut, Aceh Timur, saat dulu Aceh masih konflik. FOTO Dokumentasi Koran Serambi Indonesia - ANGKAT MAYAT- Warga Desa Blang Nie, Arakundoe mengangkat jenazah Irwan bin Matsyah (24) penduduk Desa Jambo Bale-1 Kecamatan Julok yang tewas dalam tragedi Idi Cut untuk dikafani. Inset tokoh masyarakat menshalatkan jenazah Saleh, sebelum diserahkan kepada keluarganya. (SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN)

RABU 3 Februari 1999 sekitar pukul 00.30 WIB: Massa yang pulang dari "Dakwah Aceh Merdeka" itu tiba-tiba bergerombol di Simpang Kuala Idi Cut dekat Markas Koramil.

Sekelompok orang tak dikenal memancing massa dengan melempar batu.

Beberapa pengunjung dakwah yang duduk di belakang pikap sempat terkena lemparan batu yang makin lama makin banyak.

Arus lalu-lintas jalan nasional itu tertutup massa hingga tak bisa dilalui kendaraan.

Sekitar pukul 01.00 WIB: Aparat berupaya membubarkan massa. Suasana semakin panas.

Lalu, beberapa anggota ABRI (TNI AD dan Brimob) mulai membubarkan massa dengan tembakan senjata api berpeluru tajam.

Kegaduhan pun terjadi. Masa kucar kacir. Mereka lari terbirit-birit menyelamatkan diri.

Ada yang langsung jatuh tak berdaya terkena tembakan. Darah muncrat di mana mana.

Tidak ada yang melihat berapa banyak korban yang terjatuh di lokasi setelah massa menghilang.

Sebagian di antara massa itu juga ditangkap aparat.

Pukul 02.30 WIB: Warga sekitar jembatan Arakundo mendengar deru mesin kendaraan masuk ke kawasan jembatan lama Arakundo.

Halaman
1234

Berita Terkini