Pendulang Emas yang Tewas Dibantai KKB Bertambah Jadi 16 Orang, Jenazah Dimakamkan Secara Massal

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN KKB PAPUA DIMAKAMKAN - Sebanyak 14 jenazah pendulang emas korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal di tempat pemakaman umum Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada Senin (14/4/2025). Jenazah ke-16 korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, teridentifikasi sebagai Ferdina Buma. Dok. Satgas Damai Carstenz

"Ini adalah tanggung jawab kami sebagai bagian dari Polri dan tim kemanusiaan. Kami hadir bukan hanya untuk memberi kepastian identitas, tapi juga untuk menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara di tengah duka," tambahnya.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, didampingi menyampaikan penghargaan atas kerja cepat dan profesional dari tim DVI yang telah menyelesaikan proses identifikasi dengan penuh dedikasi.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim DVI Polri dan seluruh pihak yang terlibat. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen Polri untuk selalu hadir memberikan kepastian dan pelayanan terbaik kepada masyarakat, aparat keamanan juga akan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku," tegas Brigjen Faizal.

Dengan rampungnya proses identifikasi ini, Tim DVI Polri Ops Damai Cartenz berharap kehadirannya tidak hanya memberikan kejelasan tentang identitas para jenazah tetapi juga memberikan ketenangan bagi seluruh keluarga jenazah korban.

Baca juga: Sosok KKB Aibon Kogoya yang Klaim Tembak Prajurit TNI, Ini Rekam Jejaknya

Dimakamkan Secara Massal

Sebanyak 14 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa (15/4/2025). 

Sementara itu, satu jenazah lainnya telah dibawa ke Kabupaten Boven Digoel untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

"Total ada 15 jenazah yang ditemukan. Ada 14 jenazah yang dimakamkan massal di Yahukimo dan 1 jenazah di Boven Digoel," kata Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Yusuf menjelaskan bahwa keluarga yang hadir dalam penyerahan jenazah memutuskan untuk melakukan pemakaman massal di Yahukimo, mengingat kondisi jenazah yang sudah tidak memungkinkan untuk diterbangkan ke daerah asal masing-masing korban.

 "Jenazah korban sudah membusuk, sangat berisiko jika dibawa keluar dari Yahukimo, karena akan menjadi infeksius di daerah tujuan. Oleh karena itu, disepakati untuk dimakamkan di Yahukimo," ujarnya.

Direktur RSUD Dekai, dr Glenn M Nurtanyo, menambahkan bahwa pemakaman dilakukan di Dekai karena kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan.

“Jenazah sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan sehingga tidak memungkinkan dipindahkan atau diterbangkan ke daerah asal."

 "Untuk mencegah risiko penyebaran infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai. Ini bukan karena soal biaya, tetapi pertimbangan medis,” ungkapnya.

 Peristiwa pembantaian terhadap 15 pendulang emas ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025) di lokasi penambangan rakyat yang berada di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

 

Halaman
1234

Berita Terkini