Bank Aceh dikabarkan sedang mengalami kemelut kepemimpinan, seakan-akan ada pihak-pihak yang saling berebut kekuasaan.
Baca juga: VIDEO - Warga Bireuen Ditemukan Meninggal di Areal Persawahan
Baca juga: Aceh Rugi Rp 372 Miliar per Tahun Gegara Ekspor CPO Lewat Provinsi Lain
Lalu apakah benar demikian?
Sambil menghela nafas dalam-dalam, Hendra mengaku bahwa ia sangat tak nyaman dengan isu yang beredar tersebut, karena akan berdampak tidak baik bagi bank.
Secara pribadi, Hendra mengaku sebenarnya tidak merasa bersaing dengan siapapun.
Baik sebagai plt dirut maupun untuk menduduki posisi dirut defenitif.
"Terus terang Yos, saya tak pernah menyangka bisa menjadi salah satu direktur di Bank Aceh,"
"Apalagi menjadi plt, itu sama sekali jauh dari perkiraan saya," tambahnya.
Menurut Hendra, sebenarnya kondisi dan situasilah yang memaksa dirinya sempat menjadi Plt Dirut Bank Aceh.
"Benar-benar nggak nyaman saya. Waktu dan tenaga benar-benar habis untuk pekerjaan,"
"Waktu saya untuk anak-anak dan keluarga jauh sekali berkurang," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah Aceh Terus Berupaya Mengusahakan Penambahan Kuota Haji dan Optimalisasi Bandara SIM
Baca juga: Gaji ke-13 PNS 2025 Cair Bulan Juni, Berikut Rincian Besaran Gaji dan Tunjangan yang Akan Diterima
Jika bisa memilih, ayah empat anak ini mengaku ingin fokus pada jabatannya sebagai Direktur Dana dan Jasa.
Demikian juga untuk Direktur Utama, Hendra mengaku sama sekali tidak memiliki ambisi untuk menduduki jabatan puncak tersebut.
Itu sebabnya ia memutuskan tidak ikut dalam penjaringan Dirut Bank Aceh beberapa waktu lalu.
"Termasuk untuk penjaringan dirut ke depan, saya pastikan saya juga tidak ikut,"
"Jadi saya tidak merasa bersaing dengan siapa pun," tukasnya.