"Misalnya DPW DKI Jakarta memberikan dua surat rekomendasi, itu enggak boleh. Jadi satu aja. Ini menjadi syarat yang kami anggap cukup fair untuk memperlihatkan bahwa seorang kandidat itu punya akar, punya dukungan di bawah," pungkas Andy.
Baca juga: PSI Komit Dukung Penuh Pasangan "AMAL" di Pilkada Aceh Selatan, Kaesang: Utamakan Kepentingan Rakyat
PSI Gelar Pemilu Raya, Akui Terinspirasi Gagasan Jokowi Soal Partai Super Terbuka
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Pemilu Raya untuk memilih ketua umum baru melalui sistem e-voting.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyebut konsep ini terinspirasi dari gagasan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengenai partai politik yang lebih terbuka dan demokratis.
Menurut Andy, dorongan Presiden Jokowi agar partai menjadi "super terbuka" dan ketua umum dipilih langsung oleh anggota partai menjadi dasar PSI melakukan kajian internal terhadap praktik serupa di negara lain. Ia menyebut ide tersebut dianggap "out of the box" dan relevan dengan perkembangan politik modern.
“Begitu Pak Jokowi menyampaikan soal partai super terbuka dan pentingnya pemilihan langsung oleh anggota, kami mulai meneliti bagaimana ini diterapkan di tempat lain,” kata Andy dalam konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Dari hasil kajian tersebut, PSI menemukan bahwa sejumlah partai di negara-negara seperti Spanyol, Italia, dan wilayah Skandinavia, telah lebih dahulu menerapkan sistem serupa.
Misalnya, partai Podemos di Spanyol dan Five Star Movement di Italia telah mengadopsi e-voting sebagai mekanisme pemilihan ketua umum.
Andy menilai bahwa langkah tersebut mencerminkan semangat zaman, khususnya di kalangan anak muda yang menginginkan keterlibatan politik yang lebih setara, partisipatif, dan berbasis teknologi.
Ia menyatakan bahwa PSI melihat model ini sebagai alternatif yang dapat diterapkan di Indonesia secara lebih luas.
“Jadi kalau ditanya apakah ini terinspirasi, ya, ini terinspirasi dari Pak Jokowi memang. Tapi dari kajian internal kami menganggap ini sesuatu yang baik dan bisa menjadi satu ide yang bisa dilaksanakan bagi PSI,” tandasnya.
Istilah partai super terbuka sebelumnya disinggu oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Istilah itu pertama kali diungkapkan Jokowi saat ditanya soal keinginannya berkiprah di dunia politik seusai lengser dari jabatan presiden.
Jokowi memberi istilah super terbuka (Tbk) mengacu pada dunia bisnis untuk perusahaan terbuka yang sahamnya dimiliki oleh publik.