Kesehatan

Jadi Kebiasaan, Sebenarnya Boleh atau Tidak Makan Mi Instan Campur Nasi? Ini Jawaban Dokter

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Jadi kebiasaan, sebenarnya boleh atau tidak makan mi instan campur nasi? Ini jawaban dokter.

Dimas menjelaskan bahwa nasi dan mi sama-sama mengandung karbohidrat sebagai kandungan utamanya yang menjadi sumber energi utama bagi manusia.

Jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak dan gula di tubuh yang menyebabkan terjadinya obesitas dan diabetes melitus.

Kebiasaan konsumsi nasi dengan lauk mi juga menyebabkan peningkatan gula darah yang jika terjadi dalam waktu yang lama (kronis) akan menyebabkan resistensi insulin dan berujung pada Diabetes Melitus.

Diabetes Melitus sendiri merupakan induk dari segala macam penyakit seperti stroke, hipertensi, serta luka yang sulit disembuhkan.

Penyakit ini juga dapat berujung pada kematian.

Baca juga: Bolehkah Makan Mi Instan Saat Sahur? Begini Kata Dokter dan Dampaknya

"Ubah kebiasaan makan nasi bersama dengan mi," jelas Dimas.

"Makanlah dengan gizi seimbang dan komposisi yang lengkap, tidak terlalu banyak karbohidrat serta memperhatikan asupan protein," lanjutnya.

Antara mi instan dan bumbunya, mana yang lebih tidak sehat?

Selain soal cara mengonsuminya yang sering dicampur dengan nasi, hal lain yang juga sering ditanyakan oleh penggemar mi instan ialah soal komponen bumbunya.

Di balik bungkus mi instan, umumnya terdapat mi sebagai komponen utama dan plastik kecil berisi bumbu yang menentukan aroma dan rasanya.

Pertanyaan mana yang lebih tidak sehat antara kedua komponen itu juga sering bermunculan.

Tujuaannya ialah agar dapat menghindari risiko buruk saat mengonsumsi mi instan.

Melansir Kompas.com, Jumat (5/1/2024), dokter gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute Banten, Tan Shot Yen mengatakan, mi maupun bumbu dari mi instan sama-sama tidak sehat.

Hal itu karena bumbu mi instan umumnya tinggi garam dan penguat rasa Monosodium glutamate alias MSG.

Komposisi MSG terdiri atas natrium dan klorida, dengan mineral natrium berperan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Menurut Tan, tubuh manusia membutuhkan natrium untuk keseimbangan eletrolit yang digunakan sebagai penunjang kerja otot dan syaraf.

Halaman
1234

Berita Terkini