Kepala Sekolah SD berinisial S mengatakan dirinya mendapat laporan dari orang tua siswa pada Jumat (23/5/2025).
"Saya sudah panggil tiga siswa yang kemarin disebut melakukan perundungan, mereka akui kejadiannya udah lama sebelum tanggal 5 Mei 2025," ujar S.
S juga mengakui bahwa ketiga orang kakak kelas tersebut tidak bersamaan melakukan perundungan.
"Mereka bilang bukan satu hari sekaligus, tapi beda-beda harinya. Ada yang mengaku hanya memukul tangan ada yang mengaku memukul punggungnya, tidak ada bagian perutnya," ungkap S.
S mengatakan setelah menerima perundungan itu, C tidak pernah melapor ke wali kelas atau pihak sekolahnya.
Namun belakangan C sering tidak masuk sekolah. Hingga kemudian orangtua siswa datang melapor ke wali kelas.
Saat ini pihak kelurga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian.
Korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.
Pantauan Tribunpekanbaru.com pada Senin (26/5/2025) sore, tim forensik Polda Riau masih melakukan proses autopsi.
Sementara pihak keluarga korban ramai menunggu proses otopsi di luar kamar mayat RSUD Indrasari Rengat.
Baca juga: Cek Midi Terima Kunjungan Silaturahmi Tim Maemuna Center Indonesia di Rumoh Manuskrip Aceh
Baca juga: Penyebab Ledakan Disertai Kebakaran SPBU di Yogyakarta, Warga Terpental 10 Meter, 8 Orang Terluka
Baca juga: Bacok Jaksa, Alpa Patria Ngaku Sering Diperas Korban, Pernah Setor 130 Juta, Kejagung Membantah
Sebagian Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dan TribunPekanbaru