Trump mengingatkan bahwa pemerintahan AS sebelumnya telah membuka peluang perundingan untuk menggantikan perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkannya pada tahun 2018.
Namun, Iran menolak tawaran terakhir dari AS dan mengisyaratkan enggan melanjutkan perundingan.
Perundingan lanjutan direncanakan akan berlangsung di Oman pada hari Minggu, tetapi Iran mengindikasikan kemungkinan untuk tidak hadir.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa sikap AS yang membiarkan Israel menyerang wilayah Iran membuat proses dialog kehilangan makna.
Baca juga: Pemerintah Aceh Pilih Jalur Kekeluargaan dengan Kemendagri Selesaikan Polemik 4 Pulau
Dunia Menanti Langkah Berikutnya
Masyarakat internasional kini menyaksikan dengan cemas perkembangan situasi ini.
Serangan saling balas yang dilakukan Iran dan Israel bukan hanya memperbesar risiko perang terbuka antara dua negara, tetapi juga bisa memicu ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
PBB, Uni Eropa, dan sejumlah negara besar mendesak agar kedua pihak menahan diri dan segera kembali ke jalur diplomasi.
Namun, dengan korban jiwa yang terus bertambah dan fasilitas strategis yang hancur, jalan menuju perdamaian tampaknya tidak akan mudah.
Baca juga: VIDEO Kota Los Angeles Membara, Trump Kirim 2.000 Garda Nasional dan 700 Marinir
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)