Sebanyak 59.819 personel yang tersisa yang ditempatkan di luar negeri terdiri dari warga sipil dan cadangan DoD, yang bekerja di kantor, laboratorium, galangan kapal, lapangan terbang, pusat medis, dan pusat pendidikan.
Baca juga: Diserang AS, Iran Bisa Saja Balas Nuklir hingga Sasar Target Militer Donald Trump di Timur Tengah
Peran mereka sangat penting untuk menjaga kelancaran dan efisiensi operasi di berbagai aspek fungsi pangkalan harian.
Lima negara teratas dengan jumlah pasukan AS terbanyak yang ditempatkan adalah Jepang (53.246), Jerman (35.188), Korea Selatan (24.159), Italia (12.405), dan Inggris (9.949).
Pasukan ini ditempatkan di pangkalan militer milik dan dioperasikan AS.
Jumlah pasukan AS di negara-negara asing berubah tergantung pada kepentingan keamanan nasional.
Kepentingan strategis AS di Eropa melibatkan aliansi militer dan ekonomi yang telah berlangsung lama di seluruh benua.
Ada juga tantangan yang terus berkembang yang dihadirkan oleh perang agresi Rusia terhadap Ukraina.
Beberapa tema utama meliputi:
Komitmen NATO: AS telah secara signifikan meningkatkan jumlah pasukan tugas aktif NATO, yang menunjukkan komitmennya terhadap aliansi tersebut.
Konflik Ukraina-Rusia: Menanggapi invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, AS telah mengerahkan atau memperluas lebih dari 20.000 pasukan tambahan ke Eropa, (terutama negara-negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rumania) untuk meningkatkan kemampuan udara, darat, laut, siber, dan luar angkasa.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Negara dengan Jumlah Personel Militer Aktif Terbanyak: China Peringkat 1, Iran Nomor Berapa?,
Baca juga: Ketegangan Israel dan Iran Meningkat, Sejauhmana Proses Evakuasi WNI ke Perbatasan?