Sementara itu, Israel dikabarkan meminta AS untuk bergabung dalam serangan tersebut karena AS adalah satu-satunya negara yang memiliki bom penembus bunker, GBU-57, yang dapat menembus kedalaman 60 meter di dalam tanah.
Selain itu, AS juga memiliki pesawat pembom B-2 Spirit yang dapat meluncurkan bom tersebut dari udara.
Pada hari Minggu (22/6/2025), AS meluncurkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow dengan 14 bom GBU-57.
Pada hari Senin (23/6/2025), Iran membalas serangan tersebut dengan meluncurkan beberapa rudal ke pangkalan militer AS di Al-Udeid, Qatar.
Setelah mendapat serangan balasan dari Iran, Donald Trump mengatakan bahwa Israel dan Iran melakukan perundingan untuk melakukan gencatan senjata, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sementara itu, Iran belum mengumumkan secara resmi mau pun menanggapi klaim Trump.
Namun, televisi pemerintah Iran mengatakan gencatan senjata dalam perangnya dengan Israel kini telah dimulai pada hari ini, seperti diberitakan Sky News.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran, Akhiri Perang 12 Hari,
Baca juga: Rudal Iran Kembali Gempur Israel, Klaim Donald Trump Soal Gencatan Senjata Hanya Omong Kosong