KKN ini sangat strategis karena menghadirkan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang kuliah di UGM untuk tinggal dan mengabdi di sini.
Jadi, ilmu yang mereka dapatkan di kampus dapat diterapkan langsung di masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Azhari Abbas, Ketua Forum Keuchik se-Pulo Aceh, menyampaikan harapan besar kepada pemerintah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dasar di kawasan tersebut.
“Kami sangat berharap adanya pembangunan waduk, perbaikan jalan, dermaga boat dari Pulo di Banda Aceh, dan juga sinyal telepon.
Dari lima desa di Pulau Nasi, empat desa belum memiliki akses komunikasi yang layak,” ujar Keuchik Gampong Rabo itu.
Baca juga: 32 Mahasiswa UGM KKN di Pulo Aceh, Keberangkatan Difasilitasi UPTD Pelabuhan Ulee Lheue
Sebagai bagian dari kunjungan tersebut, Mualem dan Kak Na juga menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada para keuchik di Pulau Nasi.
Bantuan yang disalurkan berasal dari berbagai instansi, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh yang memberikan peralatan olahraga, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyalurkan 1.000 bibit mangrove guna mendukung pelestarian lingkungan pesisir di pulau tersebut.
Dinas Sosial Aceh turut menyerahkan bantuan sandang dan kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat, berupa mukena, jilbab, kain sarung, selimut, handuk, dan paket ‘family kit’, masing-masing 100 buah. (*)