Berita Banda Aceh

Tiga Pasar Tradisional di Banda Aceh & Aceh Besar Bebas dari Beras Oplosan

Penulis: Indra Wijaya
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI DENGAN PEDAGANG - Kepala BPTU-HPT Indrapuri, Yanhendri berdiskusi dengan pedagang beras di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (7/8/2025).

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga pasar tradisional yang ada di Aceh Besar dan Banda Aceh bebas dari praktik penjualan beras oplosan.

Hal ini terungkap dari hasil pengawasan Kementerian Pertanian melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri, Aceh Besar, Kamis (7/8/2025).

Dalam peninjauan tersebut, pihak BPTU-HPT melakukan pengawasan di Pasar Tradisional Al-Mahirah, Pasar Induk Lambaro, dan para pedagang beras di pasar Aceh

Kepala BPTU-HPT Indrapuri, Yanhendri mengatakan, pemantauan itu dilakukan sesuai dengan perintah Menteri Pertanian (Mentan) terkait penindakan terhadap para oknum pengoplos beras.

“Dari tiga pasar yang kita pantau, semua pedagang dan konsumen mendukung langkah Menteri (Mentan) untuk melaporkan pengoplos itu kepada APH (aparat penegak hukum),” katanya kepada Serambinnews.com, Kamis (7/8/2025).

Para pedagang mengaku, bahwa dugaan adanya praktik penjualan oplosan itu juga menimbulkan rasa kekhawatiran, baik itu bagi para pedagang maupun konsumen. 

Baca juga: Kasus Beras Oplosan di Pidie, Polisi Ungkap Cara Pelaku Jual ke Banda Aceh

Untuk mencegah beras yang dijual merupakan beras oplosan, pedagang mengaku terlebih dahulu melakukan pengecekan secara manual atau membeli langsung dari pihak pabrik.

“Dari pengecekan, bahwa tidak ada beras yang dioplos di pasar, baik itu premium dan medium,” terang dia. 

“Pedagang mengaku bahwa untuk Aceh Besar dan Banda Aceh aman dari praktek tersebut,” sambungnya.

Meski begitu, urai Yanhendri, pedagang mengaku kerap terjadi kelangkaan beras beberapa pekan terakhir, lantaran kurangnya stok gabah yang membuat harga beras melambung tinggi.

Mereka mengaku bahwa rata-rata beras yang dijual merupakan beras lokal dari yang dipasok dari Aceh Besar dan Pidie. 

Baca juga: Polresta Banda Aceh Sidak Beras Oplosan, Warning Pedagang Tak Mainkan Harga

“Praktik oplosan tidak ditemukan di sana, lantaran pedagang mengaku menjual beras lokal. Malah mereka mengaku beras sempat langka,” ujarnya.

Dikatakan dia, berkat dari penindakan tegas dilakukan APH dan Kementan, tingkat pembelian beras jenis premium di Pasar Al Mahirah dan Pasar Induk Lambaro justru meningkat. 

“Langkah hukum ini mendapat dukungan dari masyarakat, terlebih tim langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan,” papar dia. 

Halaman
12

Berita Terkini