Berita Nagan Raya

Gawat! Hutan Lindung di Nagan Raya Dirambah, Polisi akan Koordinasi dengan KPH

Penulis: Rizwan
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAKAR GUBUK PELAKU - Tim gabungan dari KPH Wilayah IV membakar gubuk pelaku perambah hutan lindung di Beutong Ateuh, Nagan Raya, Rabu (20/8/2025).

Dikatakan Naharuddin, lokasi tim turun yakni kawasan hutan di Desa Blang Puuk, Kecamatan Beutong Ateuh dengan koordinat N. 04°28'56,06" E.96° 35'49,60"  dan N 04°24'53,99", E 96°40'50,47".

Baca juga: DLHK Sabang Tetap Aktif Jaga Hutan Lindung, Ini Upaya yang Dilakukan

"Operasi yang kita lakukan adalah pengamanan hutan dari aksi perambahan hutan," ungkapnya.

Menurut dia, saat tim turun masih adanya aktivitas ilegal dan kejahatan perusakan hutan.

Serta terdapat barang bukti di lokasi berupa kayu olahan sekitar 20 meter kubik, gubuk kerja, dan peralatan lainnya.

"Padahal, spanduk larangan yang telah dipasang di lokasi pada saat dilakukan operasi sebelumnya tanggal 28 Mei 2025, tidak ditemukan lagi dan dirusak oleh pelaku ilegal logging,” jelasnya.

Diterangkan dia, timnya melakukan tindakan pemusnahan barang bukti kayu olahan di lokasi.

Merobohkan dan membakar 5 buah gubuk kerja, serta mengamankan peralatan kerja berupa 4 unit chainsaw.

Berikutnya, 1 unit alat penggulung kabel sling, 2 buah baterai, 17 botol oli, 1 buah rantai, 1 buah dongkrak, dan 1 set kunci, 2 sak beras, 1 gulung terpal, serta 1 gulung tali.

"Kepada pelaku kejahatan kehutanan dan atau oknum yang terlibat, kami minta segera menghentikan semua aktivitas ilegal tersebut karena menyebabkan kerusakan hutan serta kehancuran lingkungan yang berdampak buruk bagi warga Beutong Ateuh," ungkapnya.

Baca juga: KPH Wilayah III Tebang Sawit Ditanam dalam Hutan Lindung Aceh Tamiang, Eksekusi Sempat Dihadang  

Menurut Naharuddin, KPH Wil IV berkomitmen dan secara kontinyu akan melakukan kembali operasi pengamanan hutan pada lokasi dimaksud, hingga kejahatan ilegal logging terhenti.

"Ke depan, kita berharap dukungan dari aparat penegak hukum (APH dan UPT Gakkum Wil Sumatera) agar operasi gabungan berjalan maksimal dan dapat menangkap para pelaku untuk diproses hukum," ungkapnya.(*)

 

Berita Terkini