“Antrean panjang membuat hasil panen tidak bisa langsung diproduksi,” tutur dia.
“Bantuan alat tambahan memang sedang dalam proses, tapi kami harap percepatannya agar produksi tidak lagi terhambat,” tambahnya.
Mansyur berharap, pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat memberi perhatian serius terhadap kondisi petani nilam.
Menurutnya, stabilitas harga dan penambahan fasilitas penyulingan sangat dibutuhkan agar potensi nilam dapat berkembang sebagai komoditas unggulan daerah.
“Dengan dukungan pemerintah, semangat masyarakat untuk menambah lahan baru akan tumbuh kembali,” terang dia.
Baca juga: ARC USK Dorong Inovasi Teknologi Berbasis Rakyat, Terutama untuk Komoditas Nilam Aceh
“Lahan tidur bisa dimanfaatkan, ekonomi masyarakat meningkat, dan nilam bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi Sabang di masa depan,” pungkasnya.(*)