Kisah Gubernur Babel Hidayat Arsani, Dibuang saat Bayi dengan Bekal Dua Botol Susu dan Popok

Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIBUANG SAAT BAYI - Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, Kamis (21/8/2025), genap berusia 62 tahun, Namun ada kisah memilukan dibalik kesuksesannya saat ini. Hidayat adalah seorang anak yang dibuang oleh orang tuanya ke tong sampah dan sampai sekarang ia tidak kenal dengan kedua orang tuanya.

SERAMBINEWS.COM - Ada kisah memilukan dibalik kesuksesan Gubernur Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani.

Ia ternyata adalah seorang anak yang dibuang oleh orang tuanya ke tong sampah. 

Di buang saat masih bayi merah yang masih berumur satu hari, hanya dengan bekal dua botol susu dan dua popok.

Kisah itu dibeberkan Hidayat pada acara silaturrahmi bersama unsur Forkopimda, kepala pimpinan instansi vertikal dan kepala perangkat daerah di Babel, Kamis (21/8/2025).

Dalam sebuah video yang diposting akun TikTok @kawalgubernurbabel, Hidayat menceritakan hal itu di atas podium, di hadapan seluruh tamu undangan.

Ia mengisahkan, pada tahun 1963, seorang nenek bernama Fatimah Bin Sedu, saat pulang kerja dari Rumah Sakit Timah menemukan seorang bayi.

Bersama bayi tersebut hanya ada dua botol susu dan dua popok.

"Bayi itu sudah dalam kondisi membiru, menunggu seseorang untuk mengambilnya,"

"Itulah Hidayat Arsani sebenarnya," ucap Gubernur Babel tersebut.

Baca juga: Persiraja Banda Aceh Menang di Empat Laga Uji Coba Championship 2025/26

Baca juga: Mualem Tegaskan Hidupkan Kembali Jejak Dagang Aceh-Melayu Via Jalur Laut

Sang nenek lalu menyerahkan Hidayat bayi kepada orang lain yang kelak menjadi orang tua angkatnya.

Nama ayah angkatnya itu yang kemudian ia sematkan di belakang namanya saat ini.

"Jam 4 Subuh, pas piket, pulang habis sholat, nenek menyerahkan saya kepada Arsani dan Ibu Muhaya," ujar Hidayat.

Kemampuan bertahan hidup saat itu yang masih berumur satu hari, disebutkannya merupakan bentuk kebesaran Allah Swt dan karunia yang luar biasa.

Hidayat mengaku, dari sejak dilahirkan sampai hari ini, ia tidak mengetahui dan tidak pernah bertemu dengan orang tua kandungnya.

"Saya hanya berdoa kepada Allah Swt,"

"Mereka mungkin sudah meninggal, mungkin karena saya sudah 62 tahun, tapi mungkin masih ada juga," timpalnya.

Perjalanan Hidup

Dalam acara tersebut yang juga bertepatan dengan hari uoang tahunnya ke-62, Hidayat Arsani juga menceritakan perjalanan hidupnya.

Dari sejak kecil, Hidayat mengaku hidup dalam kondisi susah. 

Cita-citanya waktu itu hanya ingin jadi sopir truk atau sopir angkot.

Baca juga: Mualem: Dulu Kita Berkiblat ke Medan dan Jakarta, Kini ke Kuala Lumpur dan Penang

Baca juga: Gadis Pidie Jadi Korban TPPO, Dipaksa Layani Pria Bejat dalam Mobil, Pelaku Raup Rp 4 Juta Sehari

"Karena watu itu saya pikir tidak mungkin saya bisa hidup seperti ini, tidak mungkin saya bisa kuliah, tidak mungkin saya bisa sekolah,"

"Tetapi ternyata Allah itu maha pengasih maha penyayang kepada umatnya,"

"Ternyata saya diberikan amanah yang luar biasa. Pertama saya wakil gubernur, kedua saya gubernur," ujar Hidayat.

Hidayat mengibaratkan hidupnya seperti besi ketemu besi. 

Ia pernah menjadi tukang pikul barang, tukang gali sumur, dan tukang aspal jalan.

"Apapun saya tempukan demi mencari sesuap nasi untuk saya sendiri," tuturnya.

Kelas 3 SD, Hidayatmengaku berjualan es, jual tempe, jual sayur, dan jual ikan.

Kelas 4 sampai kelas 6 ia menjadi pedagang kaki lima.

"Saya penjual minyak dari Gabek sampai Semabung. Mikul minyak, dan orang yang punya minyak masih hidup sampai hari ini," ungkapnya.

Baca juga: Tak Ada Malunya, Israel Akui 63 Situs Bersejarah Palestina sebagai Warisan Yahudi

Baca juga: Temui Wali Nanggroe, Konsul Jenderal Jepang Akui Hal Ini ke Tgk Malik Mahmud

Hidayat juga pernah bekerja memikul batu, dari Selindung sampai Gabek, dan juga masih hidup pemborongnya.

"Saya gali bandar, gali sumur, gali bandar nembok tanah dan masih ada orangnya, saksi hidupnya," imbuh Hidayat lagi.

Profil Hidayat Arsani

Nama Hidayat Arsani tidak asing lagi bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hidayat Arsani yang lahir pada 21 Agustus 1963 ini tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses di Bumi Serumpun Sebalai yang memiliki banyak bidang usaha di bawah bendera Arsani group.

Dia sukses menggeluti sejumlah bidang usaha.

Selain sukses di dunia bisnis, Hidayat Arsani juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sejak 12 Mei 2014 hingga 12 Mei 2017.

Ia pernah memperoleh penghargaan Maha Karya Pembangunan dari Provinsi Bangka Belitung oleh Gubenur Babel Eko Maulana Ali tahun 2012.

Hidayat Arsani membangun sejumlah fasilitas kesehatan, di antaranya RS Muhaya dan RS Arsani.

Baca juga: VIDEO Bupati Al-Farlaky Sambut 5 Nelayan Aceh yang Terdampar di Kepulauan Aru Maluku

Baca juga: Cerita Nelayan Aceh Disiksa Sesama Aceh di Pulau Aru Maluku, tak Tahan Lagi Akhirnya Pilih Lari

Muhaya dan Arsani, dua rumah sakit milik Hidayat itu namanya diambil dari nama kedua orangtuanya.

Pemberian nama Muhaya dan Arsani itu sebagai bentuk penghormatan Hidayat kepada kedua orangtuanya.

Tak puas dengan dunia bisnis, Hidayat pun terjun ke dunia politik.

Hidayat Arsani tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sejak 12 Mei 2014 hingga 12 Mei 2017.

Dan saat ini, ia menjadi Gubernur Babel periode 2025-2030, setelah berhasil meraih suara terbanyak dalam Pilkada 2024 kemarin.(*)

Berita Terkini