Opini

Quo Vadis BLUD SMK di Aceh

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Mahpud Sujai, Kabid Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh

Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang mirip dengan industri, mendorong siswa terlibat langsung dalam kegiatan bisnis, dan menghasilkan karya yang memiliki potensi komersial.

Sebagai BLUD, SMK dapat lebih meningkatkan kemandirian dan inovasi siswa. BLUD memberikan kebebasan kepada SMK untuk mengembangkan unit usaha yang relevan dengan kompetensi keahlian, mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk atau jasa.

BLUD SMK juga dengan fleksibilitasnya, dapat melakukan keterlibatan langsung dalam bisnis. Siswa dapat terlibat dalam kegiatan produksi dan penjualan produk atau jasa, belajar langsung tentang proses bisnis, mulai dari produksi hingga pemasaran. 

Kelebihan lain dari BLUD SMK adalah dapat mendorong penguatan keterampilan kewirausahaan. Melalui BLUD, siswa belajar mengelola keuangan, memasarkan produk, menghadapi persaingan, dan mengatasi tantangan dalam dunia bisnis.

BLUD SMK juga dapat berkolaborasi langsung dengan Industri. BLUD dapat memfasilitasi kerja sama yang lebih erat antara sekolah dan dunia usaha, membuka peluang magang dan penyerapan lulusan yang lebih baik. BLUD SMK juga dapat menjadi Teaching Factory (TeFa). 

Penerapan TeFa dalam SMK BLUD menciptakan lingkungan belajar yang menyerupai industri, memungkinkan siswa menghasilkan produk yang memiliki nilai jual dan potensi komersial, serta memperkuat keterampilan kewirausahaan siswa. 

Dengan menjadi BLUD, SMK juga dapat meningkatkan jiwa wirausaha siswa secara signifikan. Dengan BLUD, SMK dapat menjadi inkubator bisnis bagi siswa, menyiapkan mereka menjadi wirausaha muda yang siap bersaing di dunia kerja.

Di Aceh, terdapat 68 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah resmi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

SMK di Aceh yang menjadi BLUD ini bertujuan untuk memberikan otonomi dalam pengelolaan anggaran sekolah, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan. 

Dengan 68 SMK di Aceh sebagai BLUD, menjadikan Aceh sebagai provinsi dengan jumlah SMK BLUD terbanyak di Indonesia. Secara kuantitas, ini memang menjadi prestasi Aceh di dunia Pendidikan di Indonesia.

Namun pada kenyataannya, ternyata tidak semudah membalikan kedua telapak tangan. Terdapat banyak permasalahan yang terjadi dengan transformasi SMK menjadi BLUD di Aceh. 

Permasalahan utama yang timbul antara lain adalah, pertama kurangnya pemahaman, informasi dan pengetahuan terkait pengelolaan BLUD baik di kalangan internal BLUD SMK maupun dikalangan eksternal seperti Dinas Pendidikan maupun masyarakat, siswa dan industri.

Terjadi kebingungan di hampir semua pihak baik itu manajemen SMK, siswa, masyarakat bahkan hingga pemerintahnya sendiri dengan transformasi SMK menjadi BLUD. Hal ini menjadikan tujuan utama menjadikan SMK sebagai BLUD seperti jauh panggang dari api.

Kendala lainnya adalah permasalahan administratif. Terdapat banyak urusan administratif yang harus dilengkapi oleh SMK sebagai BLUD.

SMK yang ingin menjadi BLUD harus memenuhi persyaratan administratif yang cukup kompleks, termasuk penyusunan dokumen seperti surat pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja, pola tata kelola, rencana strategis, standar pelayanan minimal, laporan keuangan, dan laporan audit.

Halaman
123

Berita Terkini