Kesehatan
Waspadai! Ini 6 Faktor Utama yang Diam-Diam Tingkatkan Risiko Stroke, Termasuk Hipertensi
Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang terjadi secara tiba-tiba, namun penyebab utamanya justru terbentuk secara perlahan
SERAMBINEWS.COM - Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang terjadi secara tiba-tiba, namun penyebab utamanya justru terbentuk secara perlahan dalam jangka panjang.
Para ahli kesehatan menegaskan, sejumlah faktor risiko seperti hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes, hingga kurangnya aktivitas fisik berperan besar dalam meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke.
Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi otak, sehingga ketika tekanan darah atau aliran darah terganggu, serangan stroke bisa terjadi secara mendadak.
Dokter juga mengingatkan bahwa gaya hidup sehat merupakan langkah utama dalam pencegahan.
Melansir NDTV, berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Hipertensi
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko stroke hingga empat kali lipat.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi merusak dan melemahkan dinding arteri, sehingga rentan pecah (menyebabkan stroke hemoragik) atau tersumbat oleh plak (menyebabkan stroke iskemik).
Baca juga: Harga TBS Sawit Pekan Ini Turun di Nagan Raya, Sempat Bertahan Rp 3.000 per Kg
2. Kebiasaan merokok
Nikotin meningkatkan tekanan darah, sementara karbon monoksida mengurangi kapasitas darah dalam membawa oksigen.
Baik merokok maupun paparan asap rokok orang lain (perokok pasif) dapat membuat risiko stroke jadi meningkat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan, perokok memiliki risiko stroke dua hingga empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan bukan perokok.
Bahkan paparan asap rokok secara pasif pun meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan darah.
3. Diabetes
Gula darah tinggi menyebabkan penumpukan lemak dan gumpalan darah di dalam arteri.
Apalagi banyak penderita diabetes juga memiliki faktor risiko lain, seperti hipertensi, obesitas, dan kolesterol tinggi, yang memperparah risiko stroke mereka.
Sebuah studi tahun 2023 yang dimuat dalam Journal of Stroke menemukan bahwa pasien diabetes memiliki risiko stroke iskemik 1,8 kali lebih tinggi dibandingkan non-diabetes.
4. Penyakit jantung
Berbagai kondisi jantung, terutama fibrilasi atrium (AFib), dapat menyebabkan gumpalan darah yang mengalir ke otak.
Gagal jantung dan penyakit katup juga secara signifikan meningkatkan risiko stroke.
Penelitian dari American Heart Association (AHA) menunjukkan bahwa penderita AFib lima kali lebih mungkin mengalami stroke.
5. Kolesterol tinggi
Kadar LDL atau kolesterol jahat yang tinggi berkontribusi terhadap aterosklerosis, suatu kondisi di mana plak menumpuk di dalam arteri.
Jika plak ini pecah, aliran darah ke otak dapat terhambat.
National Institutes of Health (NIH) melaporkan bahwa menurunkan kolesterol LDL sebesar 1 mmol/L dapat mengurangi risiko stroke iskemik lebih dari 20 persen.
6. Obesitas dan kurang gerak
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.
Semua itu merupakan faktor yang mendorong risiko stroke.
Gaya hidup yang kurang gerak juga dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.
Olahraga teratur, seperti jalan cepat selama 30 menit hampir setiap hari, dapat mengurangi kejadian stroke hingga 25 persen, menurut Harvard TH Chan School of Public Health.
Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com dengan judul 6 Kondisi yang Membuat Orang Rentan Terkena Stroke, Termasuk Hipertensi
| Fakta Anggur Sumber Nutrisi yang Baik untuk Tubuh, Jaga Kesehatan Jantung hingga Cegah Kanker |
|
|---|
| Fakta Air Putih untuk Tumbuh Kembang Anak Lebih Optimal, Dapat Meningkatkan Fungsi Otak |
|
|---|
| Fakta Madu Pemanis Alami yang Baik untuk Kesehatan, Mengandung Antioksidan Bagus untuk Jantung |
|
|---|
| Fakta Ikan Salmon yang Dijuluki Si Raja Ikan, Baik Untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Jantung |
|
|---|
| Manfaat Timun Rebus untuk Kesehatan, Dapat Cegah Kanker hingga Turunkan Kadar Gula Darah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.