Kesehatan

Bantah Mitos ‘Nyenggol Janin’, Dr Boyke: Seks Saat Hamil Aman, Orgasme Tidak Sebabkan Keguguran

Banyak calon ibu yang langsung “ngerem” dan menjauhi hubungan seksual setelah hamil usai melihat dua garis di test pack.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YouTube Bincang Bumil
Seksolog dr Boyke - Seks saat hamil aman selama kandungan sehat. Dr Boyke menegaskan janin tidak akan ‘tersenggol’, dan orgasme tidak menyebabkan keguguran. 

Kapan Harus Menunda Hubungan Seksual?

Meski sebagian besar kondisi aman, lanjut dr Boyke, ada beberapa pengecualian pada pasangan yang memiliki:

  • riwayat keguguran,
  • riwayat sulit hamil, atau
  • kondisi kandungan yang sensitif

Jika memiliki satu diantara ketiga ciri tersebut, disarankan menunda hubungan seksual hingga usia kehamilan 16 minggu.

“Kalau ada riwayat keguguran sebelumnya, kita menunggu sampai 3–4 bulan. Pada 4 bulan itu kondisi janin sudah lengket sama rahimnya, jadi kalau hubungan seks bergoyang-goyang pun enggak apa-apa," tambahnya.

Selama masa tunggu tersebut, pasangan tetap bisa melakukan bentuk intimasi tanpa penetrasi.

Baca juga: Albumin Tinggi, Ikan Gabus Jadi ‘Superfood’ untuk Bumil dan Ibu Pasca Melahirkan Kata dr Boyke

Cara Mengomunikasikan ke Suami: ‘Tahan Dulu Ya Sayang’

Banyak ibu hamil merasa canggung meminta suami menahan diri.

Menurut Dr Boyke, hal ini dapat disampaikan dengan cara yang ringan namun jelas.

“Bilang saja, ‘Eh ini garis dua, aku udah cek. Jangan dulu ya, kamu.’ Tapi enggak apa-apa, kan kita punya hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk suami.”

Ia menambahkan, secara biologis, wanita hamil justru tampak lebih menarik bagi sebagian laki-laki karena perubahan hormon yang membuat kulit lebih halus, tubuh lebih berisi dan payudara membesar.

Karena itu, penting bagi pasangan untuk memeriksakan kehamilan lebih awal agar tahu kondisi kandungannya aman atau tidak.

Bantah Mitos ‘Nyenggol Janin

Salah satu ketakutan terbesar adalah kemungkinan penis menyenggol janin.

Dr Boyke dengan tegas menyebut hal itu sebagai mitos.

“Itu bohong. Rahim itu kuat. Masuk juga kan hanya di vagina. Janin tetap terlindungi dan tidak mungkin tersenggol.”

Ia menjelaskan bahwa janin berada dalam kantung ketuban, terlindungi oleh cairan ketuban, otot rahim, serta leher rahim yang tertutup rapat. Sehingga penetrasi tidak akan menyentuh, apalagi melukai, janin.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved