Serambi Ekraf Awards 2025

Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Lewat Lampengeuh, Pemkab Abdya Terima Serambi Ekraf Awards 2025

Pemkab Abdya menerima Anugerah Serambi Ekraf Awards 2025 atas dukungan terhadap inovasi teknologi tepat guna "Lampengeuh".

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM
EKRAF AWARDS - Ketua DPRK Aceh Barat Daya (Abdya) Roni Guswandi menerima penghargaan Serambi Ekraf Awards mewakili Bupati Safaruddin yang diserahkan oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI, pada malam puncak penganugerahan yang digelar di Ballroom The Padee Hotel, Aceh Besar, Jumat (29/8/2025) malam. 

Alat tersebut, berfungsi sebagai pengusir hama burung, tikus, dan perangkap serangga pada tanaman padi (dilengkapi anti petir dan bibekali sumber energi listrik gratis). 

Lampèngéuh juga memiliki keunggulan berupa tidak adanya campuran bahan kimia (alami), bisa memproduksi listrik dengan bantuan energi matahari, memudahkan pekerjaan petani dalam proses pengusiran burung dan tikus sekaligus pembasmian serangga yang menyerang tanaman padi.

Alat ini juga dirancang untuk membantu, tanpa mengeliminasi peran pekerja manusia, sehingga pemerintah bersama masyarakat secara terpadu berupaya mewujudkan swasembada pangan demi ketahanan pangan nasional, serta memberikan dukungan penuh terhadap langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dalam pengembangan kebijakan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai bagian integral dari pencapaian visi Indonesia Emas 204.

Karya kreatif pemuda Abdya ini memiliki cara kerja berbeda dalam mengusir hama.

Pada pagi hingga sore, alat ini mengandalkan suara pada toa speaker dengan jangkauan radius 100 – 500 meter yang diisi audio suara burung elang serta purwarupa (patung) elang yang mampu mengepakkan sayapnya dengan penggunaan bisa diatur sesuai keinginan. 

Selain itu toa speaker ini juga memiliki kemampuan suatu bahan atau material untuk menahan atau mencegah air agar tidak tembus ke bagian dalam (waterproof).

Sedangkan pada malam harinya, alat ini menyalakan lampu LED Ultraviolet yang mampu menarik perhatian hama wereng, penggerek batang, walang sangit, dan hama putih palsu, sehingga hama serangga yang tadinya berada di sekitar penerangan UV akan terjebak ke dalam ember yang berisikan air racikan bumbu dapur.

Ini juga termasuk mengurangi bahkan meniadakan penggunaan pestisida pada tanaman padi. 

Selain itu juga terdapat gelombang ultrasonic 12 – 36 kHz sejauh 30 – 60 meter untuk tikus agar mengganggu pendengaran tikus dan membuat mereka merasa tidak nyaman, sehingga mereka akan menjauhi area yang dipasang alat tersebut.

Alat ini juga telah dilengkapi anti petir yang berfungsi untuk melindungi peralatan elektronik dan instalasi listrik dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir. Selain itu juga dibekali sumber energi listrik gratis untuk berbagai kebutuhan mulai dari penerangan pada pondok, dan peralatan elektronik.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved