Gerhana Bulan

Malam Ini di Langit Aceh Terjadi Gerhana Bulan Total, Ini Waktu yang Tepat untuk Melihat

Gerhana Matahari terjadi pada fase Bulan baru (new moon), sedangkan gerhana Bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon), namun

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Meta AI
Ilustrasi gerhana bulan total buatan Meta AI, Rabu (3/9/2025). 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Peristiwa Gerhana Bulan Total akan terjadi pada malam 15 Rabiul Awal 1447 H yang bertepatan, Minggu (7/9/2025) malam nanti.

Gerhana bulan total ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia termasuk Aceh.

Untuk diketahui, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya Matahari oleh Bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana Matahari dan terhalang cahaya Matahari oleh Bumi yang menyebabkan gerhana Bulan.

Gerhana Matahari terjadi pada fase Bulan baru (new moon), sedangkan gerhana Bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon), namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana Matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana Bulan. 

Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari, namun bidang orbit bulan berbuntuk miring dengan besar sudut sekitar 5 derajat.

Pengamatan gerhana bulan persial di UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, pada tahun 2023 lalu.
Pengamatan gerhana bulan persial di UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, pada tahun 2023 lalu. (SERAMBINEWS.COM/HO)

Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.

Ahli Falak Aceh yang juga Dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, menguraikan, gerhana bulan dikenal ada tiga macam jenisnya. 

Pertama, gerhana bulan total, dimana saat puncak gerhana seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) bumi, sehingga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan. 

Kedua, gerhana bulan sebahagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra). 

Ketiga, gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti Bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra). 

Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya. 

Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop. 

Diuraikan juga, gerhana bulan total akan terjadi pada 7-8 September 2025 bertepatan 15 Rabiul Awal 1447 H mulai pukul 23.27 sampai 02.56 Wib.

Gerhana ini merupakan satu-satunya gerhana yang bisa diamati di langit Aceh sepanjang tahun 2025. 

Secara rinci, gerhana bulan ini mulai terjadi Minggu, 7 September pukul 23.27 Wib, hal ini ditandai bersentuhan bayangan hitam dengan piringan bulan. 

Puncak gerhana terjadi pada Senin 8 September pukul 01.11 Wib yang ditandai dengan seluruh permukaan bulan terlihat hitam kemerahan. 

Akhir gerhana Senin 8 September pukul 02.56 Wib yang ditandai terlepasnya bayangan hitam dari piringan bulan. 

"Kita berharap semua masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat gerhana pada saat terjadinya gerhana tersebut," harap Tgk Ismail.

Di samping itu, menyambut peristiwa tersebut, Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe akan mengadakan pengamatan bersama dan terbuka untuk umum.

Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Suna Lhokseumawe, Hasna Tuddar Putri, M.S.I, menyebutkan, untuk menambah wawasan Ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu falak tentang gerhana, pihak jurusan menyiapkan serangkaian acara dalam pengamatan gerhana bulan kali ini.

Dimana kegiatan akan dipusatkan di Lapangan Upacara Gedung Rektorat Kampus UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe

Rincian acara

Pertama, pengamatan bersamaan. Acara ini dilaksanakan mulai pukul 20.30. sampai 02.56 Wib. Pihak jurusan akan menyediakan empat teleskop untuk pengunjung.

Kedua, bincang antariksa dengan tema "Bayang Kosmik, membedah gerhana dan misteri di baliknya". 

Acara ini dimulai Minggu, 7 September mulai pukul 20.30 sampai pukul 23.00 Wib.

Peserta juga bisa mengamati bulan purnama dengan teleskop sambil mendengarkan paparan materi.

Ketiga, Shalat Gerhana Bulan. Acara ini akan dilaksanakan pukul 23.30 WIB-sampai selesai.

Bagi peserta yang ingin melaksanakan shalat harus membawa perlengkapan shalat, panitia acara hanya menyediakan tempat shalat saja.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved