Berita Pidie
BBM di Pidie Krisis, DPRA Minta Pertamina Cepat Respon Keluhan Warga
Kekosongan BBM Pertamax berdampak kepada usaha Pertashop, sebagai lembaga penyalur Pertamina skala kecil atau SPBU mini.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
Kekosongan BBM Pertamax berdampak kepada usaha Pertashop, sebagai lembaga penyalur Pertamina skala kecil atau SPBU mini.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax terjadi kelangkaan di Kabupaten Pidie.
Kelangkaan Pertamax telah terjadi hampir empat hari terakhir ini, sehingga sangat dikeluhkan warga.
Kekosongan BBM Pertamax berdampak kepada usaha Pertashop, sebagai lembaga penyalur Pertamina skala kecil atau SPBU mini.
Saat ini, hampir semua kecamatan telah ada Pertashop.
Serambinews.com, Sabtu (13/9/2025), menerima keluhan dari warga, terutama warga yang menggunakan roda dua, yang selama ini mengisi BBM di Pertamax di Pertashop.
Akibatnya warga kelimpungan mencari BBM, termasuk di PSBU di Pidie terjadi kelangkaan Pertamax.
Seorang pemilik usaha Pertashop di Pidie, kepada Serambinews.com, Sabtu (13/9/2025), mengatakan, sudah empat hari terakhir ini BBM tidak disuplai Pertamina ke Pertashop.
Sehingga usaha Pertashop harus tutup akibat tidak disuplai Pertamina.
" Kami tidak mengetahui faktor BBM Pertamax tidak dikirim hingga empat hari terakhir ini," ungkapnya.
Anggota DPRA dari Fraksi Golkar, Khalid SPdI, kepada Serambinews.com, Sabtu (13/9/2025) mengatakan, kelangkaan BBM jenis Pertamax, harus cepat direspon Pertamina.
Kelangkaan itu akibat tidak adanya kontrol dari Pertamina yang menyuplai BBM.
Kata Khalid, kekosongan Pertamax bisa mematikan ekonomi masyarakat.
Sebab, usaha Pertashop yang ada di kecamatan akan mandek.
Selain itu, perputaran ekonomi masyarakat di pedesaan akan terganggu dengan kosongnya Pertamax.
Karena warga yang menggunakan roda dua tidak bisa mengisi Pertamax di Pertashop.
" Selama ini, warga di gampong yang mengendarai sepeda motor sering mengisi Pertamax di Pertashop.
Otomatis akan kalangkabut saat menjual hasil panen ke kota. Jadi trasportasi akan terganggu total," ungkapnya.
Untuk itu, sebut Khalid, Pertamina harus mengklarifikasi penyebab Pertamax sudah empat hari tidak didistribusikan ke SPBU dan Pertashop.
Penjelasan dari Pertamina harus betul-betul bisa dipertanggung jawabkan.
" Saya rasa Pertamina harus cepat merespon, sebab bisa berpotensi terjadi demo.
Warga sangat terganggu dengan hilangnya stok Pertamax di Pertashop. Apa yang terjadi, dan masih berbalut misteri," ungkapnya.
Ia menambahkan, jika pemerintah mengandalkan BBM Pertalite, tapi pengisian yang sangat susah karena harus memakai barcode.
Sementara ada masyarakat yang tidak memakai hp android. (*)
FGD Tambang Emas Ilegal, Bupati, Kapolres hingga Kajari Pidie Angkat Bicara |
![]() |
---|
124 Petugas PKH Resmi Jadi PPPK, Gaji Rp 4 Juta, Dinsos Stop Dana Sharing |
![]() |
---|
Santriwati Dayah Al-Furqan Bambi, Pidie Dilatih Menjahit |
![]() |
---|
Kadispersip Pidie Buka Lokakarya Membaca Nyaring, Anak Akan Kaya Kosa Kata Jika Ini Dilakukan |
![]() |
---|
Menyala! Emas Perhiasan di Aceh Timur Bertahan di Level Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.