BPMA dan Pertagas Bahas Pasokan Gas di Wilayah Kerja Aceh

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal didampingi Deputi Keuangan dan Monetisasi, Afrul Wahyuni, menerima kunjungan silaturahmi (courtesy visit) Direktur Utama PT Pertagas Niaga (PTGN), Toto Yulianto, beserta jajarannya.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor BPMA, Banda Aceh pada Senin (14/9/2025) pagi tersebut, membahas sejumlah hal strategis terkait monetisasi dan pasokan gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) migas di Aceh.

PTGN sebagai anak usaha dari subholding gas, PT PGN Tbk, saat ini merupakan pembeli gas bumi yang diproduksikan dari Wilayah Kerja B dan Wilayah Kerja Blok A Aceh.

Dalam sambutannya, Kepala BPMA, Nasri Djalal menyampaikan, apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara PTGN dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam kegiatan operasi dan monetisasi gas di Aceh.

Kerja sama ini dinilai telah memungkinkan penyaluran gas kepada konsumen akhir.

Baca juga: Optimalkan Eksplorasi, BPMA dan PGE Lakukan Parameter Test Seismik 3D di Wilayah Kerja B

Yaitu PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan berbagai industri di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), berjalan dengan baik.

“BPMA hadir untuk memberikan kemudahan dan kelancaran investasi di sektor hulu migas di Aceh,” kata Nasri. 

“Buyer gas bumi seperti PTGN merupakan mitra terpenting dalam ekosistem hulu migas karena berdampak langsung pada penerimaan negara, khususnya bagi Aceh selaku daerah penghasil,” papar dia.

“Tentunya dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait hilirisasi,” ujar Nasri Djalal.

Sementara itu, Direktur Utama PTGN, Toto Yulianto menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan BPMA selama ini.

Baca juga: Kepala BPMA Paparkan Migas Aceh di Forum Nasional, Beberkan Geliat Eksplorasi dan Eksploitasi 6 WK

 Toto juga mengharapkan sinergi yang lebih baik ke depannya.

Terutama dalam mengatasi tantangan kondisi pasokan gas bumi di wilayah Sumatera dan Jawa. 

Pada kesempatan itu, PTGN menyatakan kesiapannya untuk menyerap seluruh ketersediaan volume gas bumi dari kegiatan hulu migas di Aceh.

Selanjutnya gas tersebut akan disalurkan kepada konsumen PTGN yang tersebar di Aceh dan Sumbagut.