Breaking News

Banda Aceh

Buntut Nakes Demo, Sekda Aceh dan Plh Direktur RSUDZA Bahas soal Remunerasi, Ini Poin-poinnya

Sekda Aceh menekankan, remunerasi bukan sekadar soal angka, melainkan soal keadilan dan profesionalisme.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Nur Nihayati
IST
M Nasir 

Sementara Plh Direktur RSUDZA menyampaikan komitmen jajaran rumah sakit, untuk mengawal proses penyesuaian kebijakan ini. 

Menurutnya, isu remunerasi tidak boleh menggeser orientasi utama RSUDZA sebagai pusat layanan kesehatan rujukan tertinggi di Aceh.

“Kami memahami aspirasi pegawai. Namun yang utama adalah menjaga pelayanan tetap berjalan profesional.

Tidak boleh ada pasien yang merasa terabaikan hanya karena proses penyesuaian remunerasi,” tegas dr Arifatul.

Meski aksi damai berlangsung, manajemen RSUDZA memastikan seluruh layanan berjalan normal.

Dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, rawat jalan, hingga layanan penunjang, semua unit tetap beroperasi.

“Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap keselamatan pasien. Remunerasi penting, tapi pelayanan publik jauh lebih utama,” kata dr Arifatul.

Kehadiran Plh Direktur RSUDZA bersama jajaran Direksi dan perwakilan profesi kesehatan di pertemuan tersebut dianggap menjadi penyejuk di tengah dinamika tuntutan pegawai. 

Dengan dukungan pemerintah, manajemen rumah sakit kini dituntut memainkan peran ganda.

“Menjaga profesionalisme layanan sambil memastikan skema remunerasi yang adil dan sesuai aturan segera terealisasi,” pungkasnya.(*)

Baca juga: VIDEO - Ratusan Nakes dan Pegawai RSUDZA Demo Tuntut Keadilan Remunerasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved