Berita Lhokseumawe

Dosen Unimal Ajari Emak-emak Olah Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk Ramah Lingkungan

Emak-emak di desa tersebut sebelumnya dilatih cara mengolah sampah organik rumah tangga menjadi eco-enzyme.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
PELATIHAN IBU IBU - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) melatih ibu-ibu di Desa Blang Crum, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe cara mengolah sampah organik rumah tangga menjadi eco-enzyme untuk pupuk organik. 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) saat ini masih mendampingi dan memonitoring ibu-ibu di Desa Blang Cruem, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe usai diberi pelatihan.

Emak-emak di desa tersebut sebelumnya dilatih cara mengolah sampah organik rumah tangga menjadi eco-enzyme, bahan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Pelatihan bertema “Pemberdayaan Perempuan melalui Pemanfaatan Eco-Enzyme sebagai Katalis Ekonomi Sirkular dalam Mendukung SDGs” itu berlangsung mulai 1 Agustus 2025.

Kemudian, tim pelaksana pengabdian bersama dengan mitra bersama-sama melakukan monitoring terkait produk ecoenzyme.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Unimal dengan Layanan Berbasis Komunitas (LBK) Keumalahayati, sebuah lembaga yang konsisten bergerak dalam isu perlindungan perempuan dan anak.

Salah satu fokus utama LBK Keumalahayati adalah pemberdayaan serta peningkatan taraf ekonomi perempuan, yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Baca juga: Dosen Unimal Laksanakan PKM Edukasi Literasi Digital Kepada Pemuda

Khususnya tujuan 5 (kesetaraan gender), tujuan delapan (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), serta tujuan 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).

“Dalam kegiatan ini, ibu-ibu Desa Blang Crum diberikan edukasi dan pendampingan mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga untuk diolah menjadi eco-enzyme,” ujar Ketua Tim PKM Unimal, Nuraini Fatmi kepada Serambinews.com, Senin (22/9/2025).

Tim pengabdian itu beranggotakan Henni Fitriani, Nazaruddin, dan Alchalil.

Menurut  Nuraini, produk ramah lingkungan ini tidak hanya bermanfaat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi sampah organik, tetapi juga memiliki potensi ekonomi sebagai bagian dari praktik ekonomi sirkular.

“Pemberdayaan perempuan melalui eco-enzyme ini diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi keluarga sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan,” katanya.

Baca juga: Tim PkM Unimal Dorong Transformasi Industri Ikan Asin Lewat IoT dan Digital Marketing

Perempuan desa berperan penting sebagai agen perubahan dalam mendukung SDGs dari lingkup terkecil, yakni rumah tangga.

Selain sesi edukasi, kegiatan juga mencakup praktik langsung pembuatan eco-enzyme dari berbagai bahan organik seperti sisa dapur, buah-buahan, dan dedaunan.

Peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari pemilihan bahan, proses fermentasi, hingga pengemasan produk.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved