Banda Aceh

Pemuda Aceh Disiapkan Magang ke Jepang, Kerjasama USK dan BMA

Sebanyak 43 pemuda Aceh dari keluarga kurang mampu terpilih sebagai penerima manfaat, yang akan mendapatkan pelatihan bahasa Jepang

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
IST
FOTO BERSAMA - Ilustrasi pemuda Aceh, Kepala SMKN 2 Peureulak, Fauzi bersama dewan guru memgantarkan 10 siswanya ke Stabat, Sumatera Utara untuk dibekali bahasa dan budaya Jepang sebelum magang ke Negeri Sakura, Kamis (6/6/2024). 

Sebanyak 43 pemuda Aceh dari keluarga kurang mampu terpilih sebagai penerima manfaat, yang akan mendapatkan pelatihan bahasa Jepang


SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Baitul Mal Aceh (BMA) sepakat berkolaborasi melatih pemuda Aceh agar siap magang dan bekerja di Jepang. 

Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Ruang Mini Rektor USK, Banda Aceh, Kamis (2/10/2025).

Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof Dr Ir Agussabti, M.Si., dan Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat BMA, Arif Arham, S.Si., M.S. 

Adapun kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah disepakati antara Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, dan Ketua BMA, Mohammad Haikal, S.T., M.I.F.P., pada 1 Agustus 2025.

Baca juga: 28 Pemuda Aceh Utara dan Lhokseumawe Magang Selama Enam Bulan di PGE

Program pembinaan ini menjadi langkah nyata dalam mempersiapkan generasi muda Aceh untuk magang dan bekerja secara resmi di Jepang. 

Sebanyak 43 pemuda Aceh dari keluarga kurang mampu terpilih sebagai penerima manfaat, yang akan mendapatkan pelatihan bahasa Jepang dan keterampilan teknis di UPT Bahasa USK.

Ketua Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk pendistribusian dana infak yang tepat sasaran untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Aceh. 

“Kami ingin dana infak benar-benar memberi manfaat nyata. 

Melalui program ini, saudara-saudara kita akan memiliki peluang kerja yang layak di Jepang. 

Harapannya, dengan semakin banyak diaspora Aceh di luar negeri, mereka juga bisa memberikan kontribusi nyata untuk daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan, menegaskan komitmen universitas dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan. 

Menurut Rektor, USK sangat senang dapat berkolaborasi dengan BMA dalam program yang mulia ini. 

Pelatihan bahasa Jepang melalui UPT Bahasa USK membuka peluang besar bagi pemuda Aceh untuk bekerja maupun melanjutkan pendidikan di Jepang. 

“Kami berharap, program ini tidak hanya membuka akses kerja, tetapi juga memperkuat kontribusi mereka bagi pembangunan Aceh,” tuturnya.

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Ini Syarat Ikut Magang Digaji UMP, Lulusan Baru Usia Boleh Lebih dari 24 Tahun

Pelaksanaan program dirancang dalam tiga tahap terintegrasi, yaitu Pelatihan bahasa Jepang intensif selama 3 bulan di UPT Bahasa USK dan Pelatihan keterampilan kerja dan bahasa lanjutan selama 1 bulan di SMK-PP Saree.

Kemudian persiapan keberangkatan dan pengurusan dokumen sebelum penempatan kerja dan magang di Jepang.

Dengan skema ini, peserta tidak hanya dibekali kemampuan bahasa Jepang, tetapi juga keterampilan praktis serta pendampingan administrasi.

Sehingga siap bersaing di dunia kerja internasional. USK dan BMA berharap, kerjasama ini dapat menjadi model pemberdayaan pemuda Aceh yang berkelanjutan, mengurangi pengangguran, serta memperkuat kontribusi generasi muda Aceh di tingkat global.(mun)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved