Pencurian Ban Sepmor

Kisah Korban Pencurian Ban Sepeda Motor di Aceh Singkil: Kakiku Patah

Maling curi ban sepeda motor di Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil.

|
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
KORBAN PENCURIAN BAN SEPEDA MOTOR: Dedek warga Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, yang ban sepeda motornya hilang dicuri maling, saat ditemui, Selasa (7/0/2025). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Ayah dua anak itu melangkah panjang sesuai postur tubuhnya yang mencapai 170 centimeter. 

Hanya butuh beberapa detik untuk berjalan dari dapur melewati ruang tengah untuk menemui Serambinews.com, yang menunggu di halaman rumahnya, Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.  

Laki-laki berusia 34 tahun itu Dedek tinggal di Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil

Dua hari lalu, tepatnya Minggu 5 Oktober 2025 sekira dini hari ban belakang sepeda motor lengkap dengan peleknya hilang dicuri maling ketika diparkir di depan rumah saudaranya yang berjarak sekitar 30 meter dari tempat tinggalnya. 

BAN DICURI: Sepeda motor  milik penduduk Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil, yang hilang bannya masih terparkir di lokasi kejadian, Senin (6/10/2025). Ban sepeda motor tersebut diperkirakan dicuri maling, Minggu (5/10/2025) dini hari
BAN DICURI: Sepeda motor milik penduduk Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil, yang hilang bannya masih terparkir di lokasi kejadian, Senin (6/10/2025). Ban sepeda motor tersebut diperkirakan dicuri maling, Minggu (5/10/2025) dini hari (SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI)

Pria bertubuh kurus itu, mengenakan kaus oblong merah dan celana kain panjang krem. 

Pakaian itu menjadi seragamnya untuk bekerja sebagai buruh bongkar muat pelabuhan feri di Pulo Sarok, Singkil. 

Baca juga: Ban Sepeda Motornya Dicuri, Buruh Pelabuhan di Aceh Singkil Ini Numpang Berangkat Kerja

Suami dari Habibah itu, sedang minum kopi setelah selesai sarapan yang disediakan sang istri. 

Setelahnya harus bergegas berangkat ke pelabuhan feri sebab ada kapal yang akan sandar. 

Harapannya ada penumpang yang meminta tolong pikulkan barang bawaannya. 

Jika bisa membantu membawakan satu koper penumpang, maka mendapat upah Rp 5 ribu. 

Dedek bergegas bersiap sebab harus mencari tumpangan untuk menuju pelabuhan feri. 

Maklum belum mampu membeli ban sepeda motor yang hilang dicuri. 

Jangankan membeli ban, memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih kesulitan. 

Mengingat penghasilnya dari bongkar muat di kapal tak menentu. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved