Pencurian Ban Sepmor

Korban Pencurian Roda Sepeda Motor Merupakan Warga Miskin, Ini Pendapat Dinsos Aceh Singkil

Dedek (34) yang roda ban belakang sepeda motornya dimaling, merupakan warga miskin di Aceh Singkil

|
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Singkil, Suyatno. 

Matanya berkaca-kaca suaranya lirih ketika ditanya peristiwa pencurian ban sepeda motor yang dialaminya. 

Baginya kehilangan ban sepeda motor teramat berat. Bahkan menyebutnya sama dengan kehilangan dua kaki.

"Ini kaki sudah patah, bukan lagi satu tapi dua-duanya," ujarnya. 

Baca juga: Kapan Pengumuman Administrasi Rekrutmen PLN 2025? Ini Jadwal dan Tahapannya

Dedek mengganggap kehilangan ban sepeda motor sama dengan patah kaki, sebab menyulitkan dirinya berangkat mencari nafkah serta mengantar anak sekolah. 

Pelaku pencurian dinilainya begitu tega mengambil barang yang teramat berharga bagi dirinya sebagai orang tak mampu. 

Walau tak mampu Dedek tak pernah meminta bekas kasihan. Selagi tubuhnya masih bertenaga maka berangkat ke pelabuhan untuk kerja walau suatu saat nanti harus berjalan kaki. 

Jalan kaki bukan perkara baru, jauh sebelum bisa membeli sepeda motor Dedek biasa jalan kaki setelah subuh menuju pelabuhan untuk jadi buruh bongkar muat barang.

Ban belakang sepeda motor Dedek hilang saat diparkir di depan rumah abang iparnya, Minggu (5/10/2025) dini hari. 

Korban tidak bisa membawa sepeda motor ke rumahnya yang berjarak sekitar 30 meter, sebab tidak ada tempat penyimpanan.

Baca juga: Kapolres Aceh Singkil Ingatkan Jajarannya Cepat Tanggap Melayani Masyarakat

Menurutnya menyimpan sepeda motor di depan rumah saudaranya itu sudah merupakan kebiasaan bertahun-tahun. Selam bertahun-tahun tidak pernah ada pencurian. 

Apa lagi bukan hanya dirinya, pada malam kejadian banyak kendaraan warga lain terparkir depan rumah. 

Pada malam nahas itu, Dedek mengaku pulang kerja sekitar pukul 23.00 WIB. Lantaran sangat letih, begitu sampai langsung parkirkan sepeda motor depan rumah abang iparnya tanpa kunci stang. 

Setelahnya pulang ke rumah langsung tidur. Paginya sekitar pukul 07.00 WIB, ketika hendak berangkat kerja barulah menyadari ban belakang sepeda motor lengkap dengan peleknya telah raib. 

Kondisi itu membuatnya terpukul sehingga, memutuskan tidak berangkat kerja. 

Esoknya, Senin (6/10/2025) kembali kerja dengan mencari tumpangan. 

Sepeda motor tanpa ban belakang itu, sejak Senin malam sudah dimasukan ke dalam rumah abang iparnya. "Nanti ban depannya pula hilang, aku titip masukan ke dalam rumah abang," ujarnya.(*)

Baca juga: Bupati Pidie Usulkan Tambang di Geumpang, Mane dan Tangse Ditetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved