Tim UGM Gelar FGD, Soal Evaluasi Kawasan Transmigrasi & Pengembangan Komoditas Unggulan di Abdya

Ia menambahkan, pengembangan kawasan transmigrasi tidak sekadar program pemindahan penduduk, tetapi bagian dari strategi pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi daerah.

Rahwadi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor—antara Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perkim LH, dan Dinas Transmigrasi—agar setiap kebijakan dan intervensi pembangunan berjalan sinergis dan tidak tumpang tindih, dengan Bappeda sebagai poros integrasi antar sektor.

Selain itu, ia mengingatkan agar pengembangan kawasan transmigrasi tetap berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan memperhatikan daya dukung alam, terutama di kawasan perbukitan dan lahan basah yang sensitif terhadap perubahan tata guna lahan.

“Tantangan pembangunan daerah saat ini bukan hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun sumber daya manusia yang unggul. Masyarakat transmigrasi harus menjadi pelaku utama pembangunan ekonomi lokal yang berdaya saing,” ujarnya.

Rahwadi berharap, FGD ini akan melahirkan ide-ide konstruktif untuk memperkuat arah pembangunan kawasan transmigrasi di Abdya serta memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat menuju pembangunan wilayah yang inklusif dan berkelanjutan. (*)