Hari Santri 2025
Kisah Ahmad Thaifur, Santri Berprestasi Pilih Hidup tanpa Ponsel Pribadi
Di usianya yang telah menginjak 18 tahun, Thaifur ternyata belum memiliki handphone atau telepon selular (ponsel) pribadi.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Dalam suasana khidmat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 tahun 2025, di halaman Pendopo Bupati Bireuen, sebuah kisah inspiratif muncul dari sosok muda bernama Ahmad Thaifur, santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Di tengah sorotan prestasi, Thaifur menerima piagam penghargaan dari Bupati Bireuen, H Mukhlis, ST sebagai salah satu dari enam santri berprestasi yang mengharumkan nama daerah.
Ahmad Thaifur berhasil meraih juara tiga cabang Lomba Tauhid tingkat Ulya dalam ajang bergengsi Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) ke-VIII dan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) ke-1 yang diselenggarakan di Sulawesi Selatan (Sulsel), beberapa waktu lalu.
Prestasi ini menjadi bukti nyata dedikasi dan ketekunan Thaifur dalam menekuni ilmu-ilmu keislaman klasik.
Namun di balik gemerlap penghargaan, tersimpan cerita sederhana yang menyentuh hati.
Di usianya yang telah menginjak 18 tahun, Thaifur ternyata belum memiliki handphone atau telepon selular (ponsel) pribadi.
Baca juga: Kapolres Nagan Apresiasi Santri dalam Menjaga Harmoni Sosial dan Perkuat Karakter Generasi Muda
Untuk berkomunikasi, ia mengandalkan ponsel milik guru dayah atau meminjam dari teman-temannya.
“Kalau saat lomba di Sulawesi Selatan, saya pakai HP (handphone) teman-teman,” ujarnya polos saat ditemui usai menerima penghargaan.
Pilihan Hidup tanpa Ponsel
Keputusan Thaifur untuk tidak memiliki ponsel bukan karena keterbatasan, melainkan bentuk ketaatan terhadap nasihat sang ayah, Abi Syarwani.
Sang ayah berpesan bahwa sebelum menjadi guree (guru), seorang santri sebaiknya tidak memiliki ponsel agar lebih fokus dalam menuntut ilmu.
“Abi menyampaikan, sebelum menjadi guree (guru) jangan pegang HP dulu. Kalau sudah jadi guree, baru boleh punya HP,” ungkap Thaifur.
Ia pun menuruti pesan tersebut dengan penuh keikhlasan.
Baca juga: Farhan Serukan Transformasi Pesantren Demi Kebangkitan Kota Lhokseumawe
Jika ayahnya ingin menghubungi, ia akan menelepon ke dayah melalui ponsel guru.
Kagumi KH Hasyim Asy’ari
Dalam momentum Hari Santri, Thaifur menyampaikan rasa bangganya terhadap peringatan tersebut.
Hari Santri Nasional 2025
peringatan Hari Santri Nasional 2025
Hari Santri 2025
Ahmad Thaifur
santri berprestasi Ahmad Thaifur
Bireuen
Serambinews.com
Serambi Indonesia
multiangle
| Kapolres Nagan Apresiasi Santri dalam Menjaga Harmoni Sosial dan Perkuat Karakter Generasi Muda |
|
|---|
| Kakankemenag Apresiasi Pemkab Aceh Barat Berangkatkan Santri ke Mesir untuk Lanjutkan Pendidikan |
|
|---|
| Dari Pesantren ke Samudra Nusantara, Santri Sabang Ini Buktikan Jiwa Pengabdian Tak Berbatas |
|
|---|
| Pimpin Hari Santri 2025 di Aceh Jaya, Ini Pesan Wabup Muslem D |
|
|---|
| 2 Utusan Dayah Sirajul Munir Al-Aziziyyah Raih Prestasi Ajang Hari Santri 2025 di Sabang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.