Potret Thalassemia di Aceh

Mencegah Thalassemia dengan Skrining Pranikah

dr Heru Noviat Herdata, mengatakan, tingginya angka kasus thalassemia di Aceh terjadi karena Aceh belum melaksanakan upaya pencegahan

Editor: mufti
zoom-inlihat foto Mencegah Thalassemia dengan Skrining Pranikah
medindia.net
Gambar sel darah merah yang mengalami thalassemia

Pemeriksaan yang dilakukan saat ini terbatas pada tes Hemoglobin (Hb). Jika kadar Hb ditemukan di bawah 12 gr persen, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan darah rutin menggunakan Hematology Analyzer.

Pemeriksaan lanjutan meliputi: HB (Hemoglobin), MCV (Mean Corpuscular Volume), MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin). Tujuannya adalah untuk membedakan apakah anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi atau kemungkinan thalassemia.

Di samping itu, Iman mengungkapkan, hingga kini belum ada alokasi anggaran khusus dari Pemerintah Aceh untuk penanganan thalassemia. Namun, pembiayaan pengobatan dan perawatan pasien talasemia telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Dinkes Aceh juga aktif menjalankan strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dengan menggandeng Yayasan Kanker Darah Aceh. Materi edukasi yang disampaikan meliputi, leaflet, video pendek, poster berbahasa sederhana. 

Edukasi juga disisipkan dalam program kesehatan yang sudah berjalan, seperti bimbingan skrining TT bagi calon pengantin (catin) di puskesmas dan pelaksanaan skrining CKG untuk anak sekolah. “Kami berupaya agar masyarakat memahami pentingnya deteksi dini thalassemia melalui berbagai saluran edukasi,” pungkas dr Iman.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved