Berita Aceh Besar

Petani Sambut Gembira Musim Panen Gadu, Hasil Melimpah & Harga Gabah Stabil

Petani Aceh Besar menyambut gembira musim panen gadu dengan hasil melimpah dan harga gabah stabil di Rp 6.500/kg.

Penulis: Hendri Abik | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
PANEN PADI - Petani di Desa Tereubeh, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar saat memanen padi, Senin (3/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Petani Aceh Besar menyambut gembira musim panen gadu dengan hasil melimpah dan harga gabah stabil di Rp 6.500/kg. 
  • Dinas Pertanian dan Bulog memastikan harga sesuai HPP dan siap menyerap gabah agar petani tidak dirugikan.
  • Stok beras Aceh aman hingga Mei 2026, sementara penyerapan gabah oleh Bulog telah mencapai 95.000 ton.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Hendri | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Musim panen gadu tahun ini membawa kabar gembira bagi para petani di Aceh Besar.

Selain hasil panen yang melimpah, harga gabah juga stabil sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp 6.500 per kilogram.

Kondisi ini membuat para petani tersenyum lega karena hasil kerja keras mereka dihargai secara layak.

Salah seorang petani dari Desa Tereubeh, Kecamatan Kota Jantho, Fahlufi mengungkapkan, rasa syukurnya atas hasil panen tahun ini.

Ia menyebutkan, bahwa produksi gabah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Gabah yang kita jual langsung dibeli Rp 6.500 per kilogram. Alhamdulillah, sekarang kita mendapatkan untung,” katanya.

Baca juga: BPS Sebut Panen Padi di Abdya Memuaskan, Capai 10 Ton Per Hektare

“Pemerintah juga membantu kami dalam meningkatkan hasil panen,” ujar Fahlufi kepada Serambinews.com, Senin (3/11/2025).

Harga Sesuai HPP

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Aceh Besar, Jakfar, SP, MSi menyampaikan, bahwa hasil panen gadu tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan.

Ia memastikan bahwa harga beli gabah di lapangan masih sesuai dengan ketentuan pemerintah.

“Alhamdulillah, hari ini kami melakukan serapan gabah bersama Kepala Perum Bulog Kanwil Aceh, Ihsan, dan para penyuluh,” ucap dia.

“Dari hasil pantauan di sejumlah lokasi, harga beli gabah petani masih sesuai dengan HPP,” jelas Jakfar.

Baca juga: Prajurit TNI Yonif TP 853 BRB Aceh Timur Bantu Petani Panen Padi

Ia menegaskan, jika ada pihak yang membeli gabah di bawah harga acuan, petani diminta untuk tidak menjualnya dan segera mengalihkan penjualan ke Bulog.

Bulog siap menampung gabah dengan harga yang telah ditetapkan.

“Kalau ada yang beli di bawah harga, kami perintahkan petani untuk menjual ke Bulog. Bulog akan tampung sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Jakfar juga mengungkapkan bahwa Aceh Besar mengalami surplus gabah sekitar 240.000 ton per tahun, sementara kebutuhan lokal hanya sekitar 140.000 ton.

Dengan dua kali masa panen dalam setahun, kabupaten ini menjadi salah satu lumbung pangan utama di Aceh.

Baca juga: Musim Panen Padi Tiba, Kakankemenag Abdya Ingatkan Kewajiban Bayar Zakat

Stok Aman hingga Mei 2026

Pada bagian lain, Kepala Perum Bulog Kanwil Aceh, Ihsan memastikan, bahwa stok beras di Aceh cukup hingga bulan Mei 2026.

Saat ini, stok beras mencapai 98.000 ton, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan pangan.

“Stok beras kita cukup banyak, jadi tidak usah khawatir,” kata Ihsan.

Meski stok aman, Bulog tetap aktif menyerap gabah dari petani.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah permainan harga oleh tengkulak.

Baca juga: Enam Kecamatan di Pidie Panen Padi Perdana, Harga Gabah Rp 8.300 Per Kg

“Kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan harga gabah di Aceh Besar tetap aman, sehingga petani tidak dirugikan,” ujarnya.

Ihsan menjelaskan, bahwa penyerapan gabah musim gadu telah dimulai sejak pertengahan September dan akan terus berlangsung hingga mencapai target nasional sebesar 102.000 ton setara beras.

Hingga awal November, Bulog Aceh telah menyerap 95.000 ton gabah.

Ia juga mengimbau para petani untuk segera melapor jika ada tengkulak yang membeli gabah di bawah harga acuan pemerintah.

“Kalau ada yang beli di bawah Rp 6.500, segera laporkan ke Bulog. Kami akan langsung turun bersama Perpadi untuk menyerap gabahnya,” tegas Ihsan.

Dengan hasil panen yang melimpah dan harga yang stabil, petani Aceh Besar berharap agar dukungan pemerintah terus berlanjut.

Mereka juga berharap agar sistem distribusi dan penyerapan gabah semakin diperkuat agar kesejahteraan petani terus meningkat.

Baca juga: Syech Muharram Pertanyakan Kenapa Saat Panen Padi, Gudang Terisi Penuh, Tapi Beras Justru Naik

Pemerintah daerah dan Bulog berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan bahwa petani mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil panen mereka.

Musim panen gadu tahun ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara petani dan pemerintah mampu menciptakan hasil yang menggembirakan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved