Berita Aceh Besar
Dosen FKP USK Terapkan Teknologi Budidaya Lele dan Hidroponik di Dayah Aceh Besar
Para santri turut berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan, mulai dari penebaran benih hingga panen
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Aulia Prasetya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Tim dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) mengembangkan sistem budidaya lele dan tanaman hidroponik di Dayah Istiqamatuddin Raudhatul Mu’arrif, Gampong Neuheun, Aceh Besar, Kamis (30/10/2025).
Program ini menjadi sarana pembelajaran langsung bagi santri untuk memahami praktik budidaya terpadu yang dapat menunjang kemandirian pangan di lingkungan dayah.
Kegiatan ini dipimpin Dr. Cut Dara Dewi, S.Pi., M.Si, dosen sekaligus Koordinator Program Studi Budidaya Perairan FKP USK bersama anggota Ismarica, S.Pi., M.Si dan Ika Resvani Aprita, S.T., M.Si. serta melibatkan dua mahasiswa, Fatur Arif Wiryanadi dan Nabil Irfansyah.
Baca juga: Kuliah Umum FISIP Unimal Gali Jejak Samudera Pasai Untuk Inspirasi Tata Kelola Indonesia Modern
Para santri turut berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan, mulai dari penebaran benih hingga panen.
Penebaran benih lele dilakukan pada awal Agustus 2025.
Setelah tiga bulan pemeliharaan, dilakukan panen dengan metode sortir ikan berukuran besar dijual ke masyarakat sekitar, sedangkan ikan kecil tetap dipelihara hingga siap konsumsi.
Baca juga: Tim Tari USK Raih Medali Emas Best Choreography Performance di IMT GT Thailand
Sebagian hasil panen dimanfaatkan untuk kebutuhan makan santri, sebagai upaya meningkatkan gizi sekaligus melatih kemandirian pangan.
Selain budidaya ikan, santri juga membudidayakan sayuran hidroponik seperti selada, yang dipanen dua minggu sebelum panen ikan.
Kedua aktivitas ini dijalankan secara terpadu dalam sistem akuaponik, di mana air kolam lele dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi tanaman.
Baca juga: USK Kembali Kukuhkan 5 Profesor Baru, Ahli Hukum hingga Parasitologi
Sistem ini menjadi media pembelajaran praktis bagi santri untuk memahami efisiensi sumber daya dan penerapan teknologi budidaya modern.
Pimpinan Dayah Istiqamatuddin Raudhatul Mu’arrif, Tgk. Yusnaidi, menilai program tersebut sebagai bentuk nyata sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan keagamaan.
Menurutnya, kegiatan itu memperkuat kemampuan santri dalam bidang keterampilan, pengetahuan, dan kemandirian ekonomi.
Penerapan ilmu budidaya perairan
Sementara itu, Dr. Cut Dara Dewi menyebut program ini sebagai implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: LPPM USK Latih Nelayan Kuala Cangkoi Kelola Crab Bank Berkelanjutan, Ini Kata Panglima Laot
Ia berharap kegiatan tersebut memberi dampak positif dan berkelanjutan bagi Dayah Istiqamatuddin Raudhatul Mu’arrif, sekaligus menjadi contoh penerapan ilmu budidaya perairan yang dapat langsung dirasakan masyarakat.
| Bhabinkamtibmas di Aceh Besar Diberi Pelatihan Pertolongan Pertama Darurat Medis |
|
|---|
| Kemenag Aceh Besar Gelar Olimpiade Sains Bagi Guru dan Siswa se-Indonesia |
|
|---|
| Keren! Wisata Lamreh Kini Bisa Dijelajahi Lewat Aplikasi AR |
|
|---|
| Ibu-Ibu Aceh Masak Bareng Bank Indonesia, Belajar Jaga Harga Cabai Lewat Dapur Cerdas Inflasi |
|
|---|
| Pesantren Babul Magfirah Aceh Besar Kembali Terbakar, Api Ludeskan Asrama Putra |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.