Pemuda Aceh Tewas Dikeroyok di Sibolga

Pemuda Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, Dewan Dakwah Abdya Bereaksi

"Seyogyanya masjid menjadi rumah Allah dan mestinya terbuka untuk semua kalangan, terutama musafir. Semoga pelakunya dapat di hukum dengan hukuman...

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Nurul Hayati
Serambinews.com/ HO
KORBAN PENGEROYOKAN - Ketua Dewan Dakwah Aceh Barat Daya (Abdya) Ustaz Iin Supardi. 

"Bahkan, musafir dalam kondisi tertentu dapat disebut sebagai Ibnu Sabil, sehingga perlu dibantu bukan malah dianiaya, apalagi berujung pada meninggal dunia," kata Iin.

Pada masa Nabi, sebut Iin, kaum muslimin yang sedang dalam perjalanan maupun yang sedang kesusahan tempat tinggal dapat tidur dan tinggal di masjid.

"Apalagi kondisi hari ini yang jumlah musafir sangat banyak dan mungkin saja menjadikan mesjid sebagai tempat untuk istirahat," ujarnya.

Kejadian ini, sebut Iin, menjadi pelajaran penting bagi pengelola masjid dimanapun agar menjadikan mesjid ramah bagi musafir.

"Kita juga mengapresiasi untuk mesjid-mesjid yang sudah menjalankan program ramah musafir, bahkan menyediakan fasilitas istirahat dan makanan untuk mereka. Kami berharap, kejadian ini tidak terulang kembali," pungkas Iin. (*)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved