Berita Langsa

20 Tahun Sudah Wacana Aceh Bangun Pabrik Migor, KPU-EI Minta KADIN Aceh Jangan Hanya Jadi Penonton

"Kita punya sejarah sebagai bangsa pelaku, bukan penonton. Sudah saatnya Aceh kembali menjadi pusat produksi dan ekspor komoditas bernilai tambah,

Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
Serambinews.com/ HO
Nasruddin Abubakar, Ketua Komunitas Pelaku Usaha Ekspor Impor Aceh (KPU-EIA). 

Padahal, tambah Nasruddin, Aceh punya semua bahan baku, lahan, dan sumber daya manusia, tapi sekarang yang kurang hanya kemauan dan koordinasi. 

KADIN harus berani memimpin gerakan investasi lokal, bukan sekadar menjadi komentator ekonomi.

Sambung Nasruddin, semangat Aceh harus dikembalikan ke masa keemasan abad ke-15 hingga ke-17, ketika Kesultanan Aceh Darussalam menjadi aktor utama perdagangan dunia Islam. 

"Kita punya sejarah sebagai bangsa pelaku, bukan penonton. Sudah saatnya Aceh kembali menjadi pusat produksi dan ekspor komoditas bernilai tambah, bukan hanya pengirim bahan mentah," paparnya.

Menyikapi fenomena itu, KPUEI – Aceh menyerukan agar, pertama, KADIN Aceh segera membentuk konsorsium investasi bersama pengusaha lokal untuk mendirikan pabrik minyak goreng curah dan kemasan di Aceh.

Kedua, Bank Aceh Syariah mengalokasikan sebagian dana obligasi untuk pembiayaan sektor industri pengolahan daerah.

Ketiga, Pemerintah Aceh memfasilitasi kawasan industri, infrastruktur, dan dukungan perizinan terpadu untuk industri minyak goreng.

Dikatakan Nasruddin, sudah waktunya Aceh keluar dari jebakan ekonomi bahan mentah. 

Aceh harus kembali menjadi aktor ekonomi yang berdiri di atas kaki sendiri.

"Sebagaimana para leluhur Aceh yang dulu memimpin perdagangan global Nusantara," pungkas Nasruddin. (*)
 

Baca juga: Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh, Pemerintah Aceh dan Flora Agung Grup Teken MoU


 
 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved