Berita Bireuen
DPRK Bireuen Desak Pertamina Atasi Kelangkaan BBM & Antrean Panjang di SPBU
DPRK Bireuen mendesak Pertamina segera mengatasi kelangkaan BBM yang menyebabkan antrean panjang di SPBU.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Ringkasan Berita:
- DPRK Bireuen mendesak Pertamina segera mengatasi kelangkaan BBM yang menyebabkan antrean panjang di SPBU.
- Wakil Ketua II DPRK, Muslem Abdullah, menyoroti dampak kelangkaan terhadap aktivitas masyarakat dan distribusi yang tidak merata.
- Ia juga meminta evaluasi pasokan dan pengawasan terhadap penjualan BBM subsidi yang marak di pengecer.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Dalam sebulan terakhir, masyarakat Kabupaten Bireuen dihadapkan pada kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yang menyebabkan antrean panjang dan gangguan aktivitas harian.
Menyikapi kondisi tersebut, Wakil Ketua II DPRK Bireuen, Muslem Abdullah mendesak, pihak Pertamina untuk segera mengambil langkah konkret dalam menjaga kelancaran pasokan BBM ke wilayah tersebut.
Muslem Abdullah mengungkapkan, bahwa kelangkaan BBM tidak hanya terjadi pada jenis subsidi seperti Pertalite, tetapi juga pada BBM non-subsidi.
Ia sendiri mengalami langsung antrean panjang saat hendak mengisi bahan bakar, bahkan ada warga yang rela antre sejak dini hari demi mendapatkan minyak keesokan harinya.
“Saya semalam bersama para sopir lainnya harus antre mendapatkan minyak. Bahkan ada yang antre dini hari agar besok bisa dapat minyak,” ujar Muslem, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, antrean panjang yang terjadi setiap sore di sejumlah SPBU sangat meresahkan masyarakat.
Baca juga: Ini Penjelasan Patra Niaga Sumbagut Soal Kelangkaan BBM di Aceh Timur
Banyak warga yang sudah kelelahan menunggu, namun harus pulang dengan tangan kosong karena stok BBM habis secara tiba-tiba.
Kelangkaan BBM berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat, terutama para pekerja dan pelajar yang menggunakan kendaraan pribadi.
Aktivitas harian menjadi terganggu, dan produktivitas masyarakat menurun. Muslem menilai bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Kasihan masyarakat sudah capek mengantre, tiba-tiba stok minyak habis. Ini sangat mengganggu,” tegasnya.
Muslem juga meminta Pertamina untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap distribusi BBM di wilayah Bireuen.
Ia mempertanyakan apakah jumlah pasokan yang dikirim ke SPBU sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa Sorot Kelangkaan BBM di Aceh Tengah, HIMA-ATE: Jangan Korbankan Rakyat
Selain itu, ia menyoroti fenomena mudahnya mendapatkan Pertalite di pengecer, padahal BBM bersubsidi seharusnya tidak dijual secara bebas.
| Ketua Prodi PBA UIA Bireuen Hadiri Semiloka Nasional & Rakernas PPPBA di Malang |
|
|---|
| Puskesmas Gandapura Pantau Posyandu dan Sosialisasikan Pencegahan Flu Berbahaya di Lingka Kuta |
|
|---|
| Jelang Kenduri Maulid, Masyarakat Gampong Lingka Kuta Bireuen Gotong-royong |
|
|---|
| 40 Desa di Peusangan Sudah Gelar Rembuk Stunting, 29 Lainnya Belum |
|
|---|
| Pemuda Aceh Meninggal di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Niat Pulang Ingin Jenguk Orangtua |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.