Komunitas

Anggota DPRA Waled Landeng Tantang Pemuda Aceh Utara Tulis Buku Sejarah Pahlawan 

Anggota DPRA, Teuku Zulfadli, SPdI, atau yang akrab disapa Waled Landeng, menantang Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) untuk menyusun buku

Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ Foto Dok IPAU
BUKU SEJARAH - Anggota DPRA, Teuku Zulfadli atau yang akrab disapa Waled Landeng, menantang IPAU untuk menyusun buku sejarah pahlawan-pahlawan Aceh Utara, saat mengisi Dialog Publik bertema “Dari Perlawanan ke Keteladanan” yang digelar di Rumah Cut Nyak Meutia, Matangkuli. 

Ringkasan Berita:
  • Dalam forum tersebut, Waled Landeng menegaskan bahwa sejarah perjuangan pahlawan Aceh Utara, termasuk Cut Nyak Meutia tidak boleh hanya berhenti pada seremoni peringatan ataupun diskusi sesaat.
  • Tapi harus diturunkan menjadi karya yang terdokumentasikan, terutama dalam bentuk buku yang bisa dibaca lintas generasi.
 

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Anggota DPRA, Teuku Zulfadli, SPdI, atau yang akrab disapa Waled Landeng, menantang Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) untuk menyusun buku sejarah pahlawan-pahlawan Aceh Utara, sebagai langkah nyata melestarikan nilai perjuangan dan keteladanan para tokoh lokal.

Tantangan itu ia sampaikan dalam Dialog Publik bertema “Dari Perlawanan ke Keteladanan” yang digelar IPAU di Rumah Cut Nyak Meutia, Matangkuli, Kamis (7/11/2025) 

Dalam forum tersebut, Waled Landeng menegaskan bahwa sejarah perjuangan pahlawan Aceh Utara, termasuk Cut Nyak Meutia tidak boleh hanya berhenti pada seremoni peringatan ataupun diskusi sesaat.

Tapi harus diturunkan menjadi karya yang terdokumentasikan, terutama dalam bentuk buku yang bisa dibaca lintas generasi.

“Saya ingin menantang IPAU. Tahun depan insya Allah kita tulis ini. Dengan syarat ada kebersamaan. Tanpa kebersamaan, pekerjaan besar ini tidak akan selesai,” ujarnya di hadapan peserta.

Ia mengaku telah lama memiliki cita-cita menyusun buku sejarah pahlawan Aceh Utara, namun upaya tersebut perlu ditopang oleh gerakan kolektif pemuda, akademisi, tokoh adat, dan masyarakat.

“Yang saya harapkan adalah penyusunan program pembukuan sejarah pahlawan Aceh Utara. Buku itu nanti akan kita anggarkan dan diperbanyak, lalu kita titipkan di sekolah dan dayah-dayah,” tambahnya.

Dialog publik tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Setda Aceh Utara, Dr. Fauzan, mewakili Bupati Aceh Utara.

Ia menyampaikan apresiasi terhadap langkah IPAU yang dinilai sebagai gerakan strategis menghidupkan kembali nilai kepahlawanan di tengah masyarakat.

“Kegiatan seperti ini perlu terus digelorakan agar generasi muda tidak hanya mengenal sejarah, tetapi juga meneladaninya dalam kehidupan nyata,” ujar Dr Fauzan.

Ketua Umum IPAU, Rifki Ismail MPd, menegaskan bahwa diskusi tentang kepahlawanan Cut Nyak Meutia bukan hanya kajian sejarah, namun merupakan gerakan penyadaran dan penguatan karakter pemuda.

“Refleksi ini harus melahirkan karya. Kita ingin setiap pelajar, mahasiswa, pemuda, hingga akademisi melahirkan satu buku tentang kepahlawanan Cut Meutia,” kata Rifki.

Sesi pemantik sebelumnya disampaikan oleh Forum Keluarga Besar Cut Nyak Meutia, melalui Ampon H. Akmaruddin (Ampon Nek) dan Ampon Ramli, yang memaparkan kisah perjuangan sang pahlawan dari sisi keberanian, keikhlasan, dan keteguhan sikap dalam membela tanah air.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved