Berita Bireuen

UNIKI Tampil di ICORAD 2025, Soroti Strategi Pemanfaatan Dana Otsus untuk Pembangunan Aceh

UNIKI Bireuen tampil di ICORAD 2025 di Malaysia, mempresentasikan riset tentang efektivitas dana Otsus Aceh.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
ICORAD 2025 - Ketua Senat UNIKI, Bireuen, Prof Dr Apridar, SE, MSi menjadi salah seorang peserta dalam pertemuan Konferensi ICORAD 2025, di Universitas Putra Malaysia, Selangor Malaysia. 

Ringkasan Berita:
  • UNIKI Bireuen tampil di ICORAD 2025 di Malaysia, mempresentasikan riset tentang efektivitas dana Otsus Aceh.
  • Prof Apridar menyoroti pentingnya transparansi, partisipasi masyarakat, dan sinergi lintas sektor dalam pengelolaan dana. 
  • Partisipasi ini memperkuat peran UNIKI sebagai kampus solusi yang aktif dalam isu strategis pembangunan daerah.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen kembali menunjukkan eksistensinya di kancah akademik nasional dan internasional.

Hal ini dibuktikan dengan berpartisipasi dalam konferensi ilmiah bergengsi, International Conference on Regional Autonomy and Development (ICORAD) 2025, yang digelar di Universitas Putra Malaysia, Selangor pada 8–9 November 2025.

Dalam forum yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh Indonesia ini, UNIKI diwakili oleh Ketua Senat sekaligus mantan Rektor, Prof Dr Apridar, SE, MSi.

Pada konferensi tersebut, Prof Apridar mempresentasikan hasil risetnya bertajuk, “Pemanfaatan Dana Otonomi Khusus (Otsus) terhadap Pembangunan Daerah Aceh: Efektivitas dan Tantangannya.”

Dalam paparannya, Prof Apridar mengulas, secara kritis bagaimana dana Otsus yang dikucurkan ke Aceh selama ini telah memberikan dampak terhadap pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, ia menekankan bahwa pemanfaatannya belum sepenuhnya optimal.

Baca juga: Dosen Fakultas Hukum UNIKI Bireuen Ikut Pelatihan Mediasi Nasional dengan DSI

“Dana Otsus adalah peluang emas bagi Aceh, tapi harus dikelola dengan pendekatan berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat,” urainya.

“Evaluasi menyeluruh dan perbaikan tata kelola menjadi kunci agar program ini betul-betul berdampak,” tegas Prof. Apridar.

Dalam sesi diskusi, Prof Apridar juga menyampaikan sejumlah rekomendasi kebijakan, antara lain:

  • Transparansi dalam pengelolaan dana Otsus
  • Pelibatan masyarakat sipil dalam perencanaan dan pengawasan
  • Sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat

Baca juga: Balai Bahasa Provinsi Aceh Hadir di UNIKI, Target Mahasiswa Mampu Menulis Karya Ilmiah

Ia menekankan, bahwa keberlanjutan program Otsus sangat bergantung pada tata kelola yang akuntabel dan partisipatif.

Kampus Solusi

Pada bagian lain, Wakil Rektor III UNIKI, Dr H Kamaruddin, SPd, MM, CRP, CFRM menyampaikan, bahwa partisipasi UNIKI dalam ICORAD 2025 merupakan bukti nyata kontribusi perguruan tinggi Aceh dalam isu-isu strategis pembangunan daerah.

Ia menyebut, keikutsertaan ini sebagai bentuk komitmen UNIKI dalam menjawab tantangan pembangunan melalui riset dan inovasi.

Sementara itu, Rektor UNIKI, Dr Zainuddin Iba, SE, MM mengapresiasi, kiprah Prof Apridar yang membawa nama baik kampus di forum ilmiah internasional.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved