Berita Aceh Besar

Ngoh Wan: Dari Anak Buruh Tani, Jadi Ketua Fraksi PKB di DPRA

Ngoh Wan dikenal aktif dalam mendorong pembangunan infrastruktur di Aceh. “Pembangunan bukan sekadar beton dan aspal".

Penulis: Indra Wijaya | Editor: IKL
ist
TINJAU JALAN- Ngoh Wan meninjau Pengaspalan Jalan Simpang 7 Ulee Kareng - Lamreung Bersama Dinas PUPR Aceh beberapa waktu lalu. 

Sosok yang membumi Di tengah dinamika politik Aceh yang kerap diwarnai tarik-menarik kepentingan, Ngoh Wan hadir sebagai sosok yang membumi. Ia bukan sekadar berpolitik untuk partai, melainkan seorang penghubung antara aspirasi rakyat dan realitas kebijakan.

Kiprahnya tidak berhenti di batas administratif dapil. Ia menjelajah jauh ke pelosok Aceh, melewati jalan-jalan rusak, mendengar keluhan warga, dan membawa suara mereka ke ruang sidang parlemen.

Salah satu fokus utama Ngoh Wan adalah pembangunan jalan Pango-Lamsayeun, yang menjadi akses penting menuju Meuligoe Wali Nanggroe. 

Proyek ini sempat terhenti karena pembukaan lahan sepanjang 577 meter. Ngoh Wan mendorong pembentukan tim terpadu agar proses teknis bisa segera terselesaikan. 

Ia menegaskan bahwa pembangunan bukan sekadar proyek fisik, tapi juga simbol penghormatan terhadap lembaga adat dan sejarah Aceh serta legacy bagi sebuah kepemimpinan.

Dalam rapat kerja dengan Dinas PUPR Aceh, Ngoh Wan menelusuri kelanjutan pembangunan Jembatan Pango dan jalan tembus ke Jalan Nasional Soekarno-Hatta. 

Ia menyebut proyek ini sebagai urat nadi mobilitas warga Banda Aceh dan Aceh Besar. “Jangan biarkan jembatan ini jadi monumen mangkrak,” ujarnya dalam forum resmi. 

Ngoh Wan sebagai Sekretaris Tim DPRA Dapil 1 juga ikut meninjau langsung kondisi lintas jalan JanthoLamno yang sudah menghabiskan ratusan miliar APBA tapi belum fungsional.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved