Cahaya Aceh

Geliat Wisata Lamuri: Eksotisme Bukit Lamreh, Kuliner Rakyat dan Jejak Kerajaan Tua

Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan pesisir Lamuri di Aceh Besar benar-benar menunjukkan geliat wisatanya.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Bukit Lamreh yang berlokasi di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM - Embusan angin laut bercampur aroma rumput kering menyambut setiap langkah wisatawan yang melewati jalur berbatu menuju Bukit Lamreh yang berlokasi di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar

Dari puncaknya, garis tebing dramatis dan birunya Samudera Hindia menyatu membentuk panorama eksotis yang kian populer di media sosial.

Banyak yang menyebut tempat ini sebagai “Nusa Penida-nya Aceh” karena lekukan tebingnya yang menjorok ke laut dan warna airnya yang jernih.

Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan pesisir Lamuri di Aceh Besar benar-benar menunjukkan geliat wisatanya.

Setiap akhir pekan, ratusan pengunjung mendatangi puncak bukit untuk menikmati pemandangan.

Sejumlah wisatawan yang datang pun mengaku tergoda setelah melihat konten wisata Lamreh yang viral di platform TikTok.

Baca juga: Keren! Wisata Lamreh Kini Bisa Dijelajahi Lewat Aplikasi AR

Mereka penasaran ingin membuktikan langsung panorama tebing eksotis, laut biru jernih, hingga suasana pesisir Lamuri yang belakangan ramai dibicarakan di media sosial.

Fitra (27), pengelola wisata Tebing Hill di Bukit Lamreh, mengatakan kunjungan meningkat pesat sejak lokasi ini viral di TikTok dan Instagram.

“Sabtu–Minggu itu penuh. Ratusan orang ke Bukit Lamreh, bahkan ada juga yang datang buat foto prewedding,” ujarnya.

Pendapatan warga ikut bergerak. Dari jualan minuman dingin, mie instan, hingga gorengan, pedagang bisa meraup Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari.

“Alhamdulillah, sejak viral banyak yang datang. Ekonomi warga ikut terbantu,” tambahnya.

Sementara Andri, penjaga pintu masuk, menuturkan cuaca menjadi faktor penting.

Baca juga: Tebing Lamreh Krueng Raya Kini Bersolek Menawarkan Nuansa Baru

“Kalau cerah, ramai. Kalau mendung biasanya sepi,” katanya.

Akses menuju puncak Bukit Lamreh masih berupa tanah berbatu dan berkelok, namun jauh lebih baik dibanding tiga tahun lalu.

Afla Diandra (20), wisatawan yang baru pertama kali datang ke Lamreh, mengaku terpikat setelah melihat konten viral.

“Saya lihat di FYP TikTok, cantik sekali. Ternyata aslinya lebih indah,” ujarnya.

Dengan pesona laut, kuliner rakyat yang hidup berkat ramainya pengunjung, serta kekayaan sejarah Kerajaan Lamuri, kawasan ini menunjukkan bahwa geliat wisata Lamuri tengah memasuki fase bangkitnya.

Baca juga: Pesona Bukit Lamreh, Destinasi Instagramable ala Nusa Penidanya Aceh, Rekomendasi untuk Tamu PON

Jejak Kerajaan Lamuri yang Mulai Dilirik Wisatawan

Tak hanya kaya panorama, kawasan Lamreh juga merupakan pintu gerbang menuju sejarah Kerajaan Lamuri, salah satu kerajaan tertua di Aceh yang diperkirakan berdiri pada abad ke-8 atau ke-9, menjadi cikal bakal Kesultanan Aceh Darussalam. 

Kerajaan maritim ini pernah menjadi pusat perdagangan, budaya dan peradaban pesisir.

Jejaknya masih bisa ditemukan pada situs benteng di sekitarnya seperti Benteng Indrapatra.

Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati alam lalu melanjutkan perjalanan ke situs-situs tersebut karena ingin melihat langsung jejak peradaban Lamuri.

Pantai Pasir Putih: Surga Biru di Kaki Bukit Lamreh

Turun sedikit dari sisi kanan bukit, pengunjung akan tiba di Pantai Pasir Putih - Lhok Mee, pantai dengan pasir lembut dan air sebening kristal yang menjadi ikon Krueng Raya.

Snorkeling, berenang, hingga memancing menjadi aktivitas favorit.

VIDEO Pantai Pasir Putih Lhok Mee Aceh Besar, Pantai Harus Dikunjungi Jika Berwisata
VIDEO Pantai Pasir Putih Lhok Mee Aceh Besar, Pantai Harus Dikunjungi Jika Berwisata (SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD RAYYAN (MAHASISWA MAGANG))

Saat air pasang, anak-anak muda terutama wisatawan perempuan biasanya berfoto di ayunan yang terikat pada pohon geurumbang, lengkap dengan topi pantai dan kain bali.

Kuliner laut pun menggoda. Ikan, sotong hingga gurita bakar disajikan segar dengan harga sekitar Rp70 ribu per kilogram.

Suasana warung pesisir yang sederhana justru menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati cita rasa lokal.

Wisata Sekitar Krueng Raya

Lamuri dan sekitarnya kini menjadi paket lengkap wisata alam, kuliner dan sejarah.

Sejumlah destinasi wisatawa yang tak jauh dari Bukit Lamreh dan juga ramai dikunjungi antara lain:

  • Pantai Inong Balee, rekomendasi spot snorkeling.
  • Zoel Sunset, rekomendasi menikmati matahari terbenam dengan view lautan dan pelabuhan Malahayati.
  • Benteng Indrapatra dan Benteng Inong Balee, rekomendasi wisata sejarah.
  • Bukit Soeharto, wisata sejarah dengan titik pandang favorit berpanorama laut luas.

Tips Wisata

  • Waktu terbaik berkunjung: sore hari menjelang matahari terbenam. Langit jingga di puncak bukit adalah momen paling ditunggu.
  • Persiapan: Akses dan fasilitas masih terbatas. Siapkan performa kendaraan. Dianjurkan membawa air minum, makanan ringan dan sandal gunung.

Biaya masuk 

  • Bukit Lamreh: Rp20.000/motor.
  • Pantai Pasir Putih (dari jalan raya): Rp5.000/motor.
  • Zoel Sunset : Rp5.000/motor
  • Benteng Indrapatra : Rp5.000/motor.

Aktivitas favorit: Foto panorama tebing, piknik santai, snorkeling di Lhok Mee, dan mencicipi kuliner laut segar. (Serambinews.com/Firdha)

Baca juga: Keindahan Sabang tak Pernah Habis

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved