Berita Banda Aceh

Pimpinan Dayah se-Aceh Dibekali Pemahaman Penggunaan Aplikasi E-Datuda

Dinas Pendidikan Dayah Aceh membekali para pimpinan dayah se-Aceh terkait pemanfaatan aplikasi Electronic Data Tunggal Dayah (E-Datuda)

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
Pimpinan Dayah se-Aceh Dibekali Pemahaman Penggunaan Aplikasi E-Datuda 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Dayah Aceh membekali para pimpinan dayah se-Aceh terkait pemanfaatan aplikasi Electronic Data Tunggal Dayah (E-Datuda) sebagai upaya memperkuat sistem pendataan lembaga pendidikan Islam di Tanah Rencong.

Kegiatan sosialisasi aplikasi E-Datuda untuk pimpinan dayah itu dibuka langsung oleh Plt Kepala Dinas Dayah Aceh, Andriansyah, di Aula Hotel Rajawali Syariah dan pada Kamis (20/11/2025) malam.

Dalam sambutannya, Andriansyah menyampaikan, keberadaan dayah tidak hanya menguatkan identitas Aceh sebagai Serambi Mekkah, tetapi juga memberikan kontribusi yang nyata bagi pembentukan generasi berkarakter, berpengetahuan, dan beretika.

Namun, dengan perkembangan zaman, kebutuhan tata kelola pendidikan modern tidak bisa diabaikan. 

Pemerintah Aceh menyadari bahwa data menjadi fondasi utama dalam merancang pejabatan yang tepat sasaran.

“Sebagus apapun niat dan program, ia akan sulit mencapai hasil optimal tanpa dukungan data yang lengkap, valid, dan terintegrasi. 

Karena itulah hadir aplikasi E-Datuda sebagai sarana untuk mendata, memperkuat dan memperjelas wajah pendidikan dayah kita,” ujarnya.

Baca juga: E-Datuda Menggambarkan Kondisi Dayah dan Banyak Manfaat, Bireuen Target Selesai Akhir Desember 2025

Di hadapan pimpinan dayah, Andriansyah menjelaskan, aplikasi E-Datuda bukan hanya alat imput data, tetapi merupakan kebijakan untuk masa depan.

“Dengan E-Datuda, kita akan memiliki satu pusat informasi yang memuat profil setiap dayah, jumlah santri, kualitas guru, sarana prasaran, hingga kebutuhan yang masih harus penuhi,” jelasnya.

“Data-data tersebut nanti menjadi dasar dalam penyusunan anggaran, penyaluran bantuan, program peningkatan mutu, akreditasi dan berbagai intervensi kebijakan lainnya,” lanjutnya.

Andriansyah mengaku, dirinya memahami bahwa dalam implementasinya, digitalisasi data tidak selalu berjalan mudah, tidak semua dayah memiliki sumber daya manusia yang terbiasa dengan teknologi.

Bahkan sebagian dayah mungkin terkendala jaringan internet atau perangkat pendukung. 

Karena itu, pihaknya tidak hanya menghadirkan aplikasi, tetapi juga memastikan memberikan pelatihan pendampingan dan penguatan kapasitas secara berkala.

“Sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen yang telah direncanakan. Kami ingin menegaskan bahwa ini sudah bukan beban administratif baru bagi para pimpinan dayah

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved