BBM Ilegal di Aceh
Bensin yang Merusak Mesin, Sekali Isi Rusak Bertubi-tubi
Fenomena kerusakan mesin sepeda motor cukup marak di Aceh beberapa tahun terakhir, terutama akibat penggunaan BBM ilegal
Ringkasan Berita:
- Fenomena kerusakan mesin sepeda motor cukup marak di Aceh beberapa tahun terakhir, terutama akibat penggunaan BBM ilegal yang beredar luas di kios-kios pengecer.
- BBM ilegal ini dari sumur minyak tradisional di Aceh Timur maupun dari praktik oplosan yang mencampurkan BBM Pertamina dengan minyak sumur tradisional.
- Dampak teknis ini menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan mencerminkan lemahnya pengawasan distribusi energi
Fenomena kerusakan mesin sepeda motor cukup marak di Aceh beberapa tahun terakhir, terutama akibat penggunaan BBM ilegal yang beredar luas di kios-kios pengecer. Dampak teknis ini menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan mencerminkan lemahnya pengawasan distribusi energi. Tim liputan eksklusif Serambi Indonesia di bawah koordinator Yocerizal dan anggota tim: Indra Wijaya, Sara Masroni, Rianza Alfandi, dan Hendri menelusuri dari mana sumber BBM ilegal ini berasal, bagaimana ia masuk ke rantai pasok, serta siapa saja yang seharusnya bertanggung jawab memastikan peredarannya tidak merugikan publik. Berikut laporannya:
MALAM itu, di kawasan Peunayong, Kota Banda Aceh, Amwal Ulfa (26) berdiri gelisah di depan sebuah bengkel yang nyaris tutup. Honda Scoopy miliknya kembali ngambek, mesin tersendat, gas kosong, dan mati berulang kali. Ketika ia meminta mekanik memeriksa kondisi mesin, mereka justru menggeleng.
“Kerusakannya kayaknya parah, nggak bisa dibongkar malam ini,” kata Ulfa kepada Serambi, menirukan ucapan mekanik tersebut. Ia lalu diminta meninggalkan motornya, tetapi Ulfa menolak.
Malam itu ia pulang dengan rasa heran, bingung kenapa motor matic barunya semakin sering bermasalah. Beberapa hari kemudian, Ulfa membawa motornya ke sebuah bengkel resmi di kawasan Bathoh. Di sana, mekanik langsung menanyakan satu hal, yakni sumber BBM yang ia gunakan.
“Dari situ abangnya (mekanik) bilang ini karena bensin, jangan isi eceran. Nah, abangnya nggak nawarin buat dibongkar motor, cuma servis ringan aja, ganti oli sama ganti apa lupa,” ucap Ulfa.
Setelah itu, Scoopy Ulfa sempat kembali normal selama hampir seminggu sebelum gejala lama kembali muncul, brebet, kehilangan tenaga, dan mati ketika digas. “Mereka bilang kenanya injeksi. Terus ada ditanya isi BBM dari mana, saya bilang pernah isi di pengecer juga,” imbuhnya.
Sistem injeksi atau Fuel Injection (FI). Ini adalah teknologi pengiriman bahan bakar ke mesin yang menggantikan sistem karburator. Sistem ini bekerja mengontrol jumlah bensin yang masuk ke ruang bakar secara otomatis, presisi, dan sesuai kebutuhan mesin.
Mekanik kemudian menyarankan solusi terakhir, beralih ke Pertamax dan memanaskan motor setiap pagi. “Mereka sarankan saya ganti BBM jenis Pertamax. Alhamdulillah sekarang sudah nggak lagi,” ujar Ulfa.
Fenomena Massal
Kisah Ulfa hanyalah satu dari banyak keluhan yang muncul di Aceh sejak beberapa tahun terakhir. Pengendara motor matic ramai mengeluhkan gejala yang sama berupa mesin tersendat, brebet, kehabisan tenaga, bahkan mati mendadak setelah mengisi BBM di kios pengecer.
Ketika motor dibongkar di bengkel, hampir semuanya mengarah pada satu komponen, yaitu sistem injeksi. Mekanik menyebut, kerusakan injeksi saat ini semakin sering terjadi. Dan satu pola yang selalu muncul dari pengakuan pengguna bahwa mereka baru saja mengisi BBM eceran.
Aulia (25) salah satunya. Ia mengisi BBM eceran di kawasan Lamdingin karena antrean SPBU terlalu panjang. Tapi keputusan itu berujung mahal. Tak lama setelahnya, motornya menunjukkan gejala tersendat dan mati ketika digas.
“Padahal cuma isi satu liter untuk sementara,” katanya. Namun satu liter dari kios eceran itu cukup untuk membuat sistem injeksi sepeda motornya rusak parah dan memaksanya merogoh kocek lebih dalam.
Kerusakan Bertahap
Banyak mekanik menduga kuat bahwa BBM yang dijual di kios-kios eceran berasal dari sumber ilegal, baik dari sumur minyak tradisional di Aceh Timur maupun dari praktik oplosan yang mencampurkan BBM Pertamina dengan minyak sumur tradisional.
Bejo, seorang mekanik berpengalaman di Banda Aceh, mengaku sering menerima motor rusak dengan gejala mesin tiba-tiba mati, gas tersendat (brebet), hingga hilang tenaga. Fenomena ini mulai merebak seiring maraknya penggunaan BBM ilegal dalam beberapa tahun terakhir.
“Efeknya itu ngeri. Honda (motor) yang baru tiga bulan keluar dari showroom saja bisa kena (rusak),” ungkap Bejo di bengkel Asra Service, Ulee Kareng, Banda Aceh, Rabu (19/11/2025).
Menurut Bejo, komponen yang paling sering rusak adalah fuel pump dan injektor. Fuel pump merupakan komponen vital yang memompa bahan bakar dari tangki menuju injektor dengan tekanan ideal sekitar 40 PSI. Jika tekanannya berada di bawah angka tersebut, motor akan brebet hingga sulit dihidupkan.
Kerusakan akibat BBM ilegal ini biasanya tidak datang sekaligus. Hari ini motor mengalami masalah pada fuel pump, dua hari kemudian bisa merembet ke injektor. Biaya perbaikan satu komponen dapat mencapai sekitar Rp 500 ribu, dan tidak jarang total biaya membengkak karena kerusakan muncul bertahap.
Bejo, yang sudah menjadi mekanik sejak 1995, mengatakan kasus kerusakan akibat BBM ilegal mulai marak dalam enam tahun terakhir. “Kita memang enggak bisa langsung vonis penyebabnya BBM, tapi rata-rata pengaruhnya ke arah situ,” ujarnya.
Selain itu, BBM ilegal sering membuat tangki motor cepat berkarat, sesuatu yang menurutnya nyaris mustahil terjadi pada motor berusia satu hingga dua tahun. “Honda umur 1,5 tahun itu enggak wajar kalau sudah berkarat,” tambah dia.
Bejo juga menjelaskan ciri fisik BBM ilegal yang sering ia temui. Dari aromanya, BBM tersebut cenderung berbau seperti kapur barus setelah beberapa hari berada di dalam tangki. Secara tekstur, cairannya tidak cepat mengering saat menempel di tangan, berbeda dengan bensin asli yang hanya butuh hitungan detik untuk kering.
“Dulu kalau beli minyak dalam plastik, bekas plastiknya itu kita takut kena api. Kalau sekarang, kita bakar pun kadang dia enggak mau nyambar,” jelasnya.
Bejo menegaskan bahwa kerusakan motor akibat BBM ilegal bukan kasus kebetulan, melainkan masalah yang bisa berkembang dan merugikan banyak pemilik kendaraan. “Kalau semakin hari semakin banyak minyak itu beredar, sudah pasti makin banyak motor yang rusak. Kasihan, karena banyak komponennya ikut tumbang,” tuturnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/BENSIN-YANG-MERUSAK-MESIN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.