Aceh Tamiang

Bergelut dengan Lumpur, Warga Bertaruh Nyawa Keluarkan Hasil Panen Perkebunan

Empat kampung di Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang terancam terisolir akibat infrastruktur jalan yang sangat buruk. Warga di daerah itu...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
Serambinews.com/Rahmad Wiguna
LUMPUR - Masyarakat di Sekerak, Aceh Tamiang harus bergelut dengan lumpur di musim hujan, Senin (24/11/2025). 

Syaiful menggambarkan beratnya akses jalan itu membuat kendaraan mereka harus beberapa kali terhenti akibat diadang kubangan lumpur yang sangat parah. Dia membayangkan kondisi dialami oleh warga yang sakit atau anak sekolah yang dipaksa libur oleh kondisi alam.

“Ada beberapa sekolah yang kami lewati, sepertinya tidak ada aktivitas karena akses ke sekolah mereka tidak bisa dilewati,” kata Syaiful didampingi dua koleganya, Muhammad Ishak dan Juanda.

Camat Sekerak, Septian Putra Jatami yang mendampingi peninjauan ini mengatakan ada enam kampung yang akses jalannya sangat memprihatinkan. Selama ini pihak kecamatan selalu mengusulkan peningkatan infrastruktur melalui Musrenbang, namun sejauh ini belum terealisasi.

“Setiap Musrenbang kami usulkan, karena jalan ini memang menjadi andalan masyarakat untuk mengangkut perkebunan dan juga menopang pendidikan,” kata Septian.

Datok Penghulu Sekumur, Sofyan Iskandar menambahkan saat ini masyarakat mereka dihantui kerugian besar karena hasil perkebunan tidak bisa diangkut. Selain kelapa sawit, di daerah ini terdapat perkebunan jambu, karet yang seluruhnya sedang berproduksi.

“Biasanya kalau sudah begini buah yang sudah siap panen, warga kami tidak berani mengeluarkannya karena ancamannya nyawa,” kata dia yang dibenarkan dua datok lainnya, Rizwan selaku Pj Datok Penghulu Pematangdurian dan Datok Penghulu Kampung Sulum, Alimat Pante.(*)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved