Berita Aceh Tamiang

Aceh Tamiang Mulai Hasilkan Telur Ayam di Januari 2026, Target 150 Ribu Butir Per Bulan

Aceh Tamiang mulai memproduksi telur ayam pada Januari 2026 dengan target 150 ribu butir per bulan.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
PETERNAKAN AYAM PETELUR - Pekerja memasukkan 5.030 ekor pullet dari Langkat, Sumatera Utara (Sumut) ke peternakan ayam petelur di Seruway, Aceh Tamiang, Sabtu (22/11/2025) malam. Ini merupakan budidaya ayam petelur terbesar di Aceh Tamiang karena menampung kapasitas 100 ribu ekor. 
Ringkasan Berita:
  • Aceh Tamiang mulai memproduksi telur ayam pada Januari 2026 dengan target 150 ribu butir per bulan.
  • Produksi berasal dari 5.030 ekor ayam petelur di peternakan Airmasin, Kecamatan Seruway. 
  • Program ini diharapkan mengurangi ketergantungan pasokan telur Aceh dari Sumatera Utara dan memenuhi kebutuhan lokal.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Aceh Tamiang akan memberikan kontribusi besar terhadap ketersediaan  telur ayam, terhitung Januari 2026.

Diprediksi telur ayam yang dihasilkan oleh peternak di daerah ini mencapai 150 butir per bulan.

Secara bertahap, pasokan telur dari Aceh Tamiang akan terus bertambah hingga mengakhiri ketergantungan pasok dari daerah lain.

Prediksi ini berdasarkan stok ayam petelur yang sudah dikembangkan di peternakan Airmasin, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, terhitung sejak Sabtu (22/11/2025) kemarin.

“Setiap hari satu ekor ayam akan menghasilkan satu butir telur, jadi hitung-hitungannya, dari total 5.030 ekor ayam, akan ada 150 ribu butir telur yang dihasilkan per bulan,” kata pemilik peternakan, Syaiful Bahri, Minggu (23/11/2025).

Produksi telur ini akan terus meningkat seiring penambahan pullet yang akan mencapai 100 ekor. 

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Telur Ayam, Aceh Tamiang Datangkan Pullet 5.060 Ekor

Syaiful menyebut, angka ini sangat penting karena selama ini pasokan telur untuk Aceh sangat bergantung dari Sumatera Utara (Sumut).

“Kebutuhan telur sangat tinggi karena ada permintaan dari MBG. Jadi kalau tidak diatasi akan menyebabkan kekurangan komoditas,” kata Syaiful.

Budidaya ayam petelur dalam skala besar ini merupakan yang pertama di Aceh Tamiang.

Program ini sudah dirintis Syaiful sejak awal tahun dengan menggandeng drh Fadhillah Boy, pengusaha asal Aceh yang sudah lebih dahulu sukses di bidang ayam petelur di Langkat, Sumatera Utara.

Fadhillah yang merupakan Ketua Asosiasi Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Bagian Utara (P3SU) ini memberikan pendampingan langsung mulai dari pembangunan kandang, pengadaan pullet, hingga ramuan pakan.

Baca juga: Mualem Ingin Aceh Tidak Lagi Ketergantungan Telur Ayam dari Medan

“Sebagai putera Aceh, Beliau sangat mendukung karena selama ini kebutuhan telur di Aceh dipasok dari Sumatera Utara,” terang Syaiful.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved