Perang Gaza

Hamas: Ketidakpedulian Komunitas Internasional terhadap Gaza Adalah Sebuah Aib

Apapun masalahnya, gerakan Perlawanan Palestina mendesak masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua organisasi

Editor: Ansari Hasyim
RNTV/TangkapLayar
PEMBUNUHAN MASSAL - Suasana Kafe al-Baqa, sebuah lokasi berkumpul di pinggir pantai yang ramai di Gaza seusai dibom Israel pada Senin (30/6/2025). Petugas medis melaporkan bahwa antara 24 dan 36 warga Palestina tewas dalam serangan itu. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya serangan Israel menewaskan 80 warga Palestina, terhitung dalam 24 jam terakhir. 

SERAMBINEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, memuji konfirmasi terbaru dari Asosiasi Cendekiawan Genosida yang menyatakan bahwa pendudukan Israel melakukan genosida di Gaza, dan menegaskan bahwa hal itu merupakan dokumentasi hukum baru tentang apa yang dialami rakyat Palestina. 

Pernyataan Hamas juga mengecam kegagalan masyarakat internasional untuk memobilisasi dan mengambil tindakan guna mengakhiri kekejaman yang dilakukan di Gaza sebagai "aib yang tidak dapat dibenarkan."

Apapun masalahnya, gerakan Perlawanan Palestina mendesak masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua organisasi terkait untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan kejahatan genosida, pemindahan paksa, dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh entitas Israel terhadap rakyat Palestina.

Jumlah korban tewas di Gaza melampaui 63.500

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa 98 warga Palestina tewas dan 404 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir saat pendudukan Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung.

Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 63.557 korban tewas dan 160.660 korban luka-luka. 

Petugas penyelamat memperingatkan bahwa banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan atau terdampar di jalan-jalan yang tidak dapat diakses oleh tim tanggap darurat karena pemboman yang terus berlanjut.

Menurut kementerian, antara 18 Maret 2025 hingga hari ini, 11.426 orang telah tewas dan 48.619 orang terluka, yang menggarisbawahi meningkatnya skala serangan.

Laporan harian tersebut juga menyoroti bahwa 46 orang yang mencari bantuan kemanusiaan tewas dan 239 orang terluka dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total yang digambarkan oleh otoritas Gaza sebagai "martir pencari nafkah" menjadi 2.294, dengan lebih dari 16.839 lainnya terluka sejak dimulainya perang di Gaza.

Rumah sakit di Gaza mencatat sembilan kematian baru akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk tiga anak-anak. Total korban tewas akibat kelaparan telah mencapai 348, termasuk 127 anak-anak.

Mahmoud Abbas: Israel Ingin Hancurkan Seluruh Palestina

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Israel ingin menghancurkan seluruh Palestina dalam wawancara Senin dengan media arab.

"Netanyahu tidak menginginkan negara Palestina yang sepenuhnya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa perdana menteri "bertekad untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina."

“Kami telah mengakui Israel sejak tahun 1988, namun Israel masih mencegah berdirinya negara Palestina.”

Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa PA siap mengambil alih pemerintahan Gaza dan kami memiliki kemampuan untuk itu. Kami tidak keberatan dengan kemitraan Arab atau internasional dalam mengelola Gaza, tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved