Berita Nasional

Sosok Sopir Rantis Lindas Driver Ojol hingga Tewas, Ayah dari Anak Berkebutuhan Khusus

“Kami memiliki satu istri dan dua anak. Yang pertama sedang kuliah, yang kedua memiliki keterbatasan mental. Tentunya keduanya membutuhkan...

Editor: Nurul Hayati
YouTube TV Radio Polri
Bripka Rohmat, sopir rantis pelindas ojol Affan Kurniawan. 

“Kami memiliki satu istri dan dua anak. Yang pertama sedang kuliah, yang kedua memiliki keterbatasan mental. Tentunya keduanya membutuhkan kasih sayang dan biaya untuk kuliah maupun kelangsungan hidup keluarga kami.”

SERAMBINEWS.COM - Bripka Rohmat adalah anggota Brimob Polda Metro Jaya yang menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam insiden tragis pada 28 Agustus 2025.

 Ia merupakan sopir kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) saat pengamanan aksi demonstrasi di Jakarta.

Peristiwa ini memicu kemarahan publik dan gelombang tuntutan keadilan dari berbagai kalangan.

Proses Etik dan Sanksi

Bripka Rohmat menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pada 4 September 2025. Hasilnya:

Dinyatakan bersalah atas pelanggaran etik berat.

Dijatuhi sanksi demosi selama 7 tahun, artinya diturunkan jabatan dan tidak bisa naik pangkat hingga masa pensiun.

Dikenai penempatan khusus (patsus) selama 20 hari.

Diwajibkan menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tertulis kepada pimpinan Polri.
 
Curahan Hati Bripka Rohmat

Dalam sidang tertutup, Bripka Rohmat menyampaikan permohonan maaf dengan suara bergetar:

“Kami memiliki satu istri dan dua anak. Yang pertama sedang kuliah, yang kedua memiliki keterbatasan mental. Tentunya keduanya membutuhkan kasih sayang dan biaya untuk kuliah maupun kelangsungan hidup keluarga kami.”

Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk mencelakai siapa pun, dan bahwa ia hanya menjalankan perintah atasan saat bertugas:

“Jiwa kami Tribrata, Yang Mulia. Tidak ada niat sedikit pun untuk mencederai apalagi sampai menghilangkan nyawa.”

Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korps Brimob (Korbrimob) Polri Kompol Cosmas K Gae menangis usai dipecat dari Polri karena kendaraan taktis atau rantis Brimob menabrak pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan hingga tewas. Cosmas mengaku tidak punya niat untuk mencelakai Affan Kurniawan pada Kamis (28/8/2025) malam.
Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korps Brimob (Korbrimob) Polri Kompol Cosmas K Gae menangis usai dipecat dari Polri karena kendaraan taktis atau rantis Brimob menabrak pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan hingga tewas. Cosmas mengaku tidak punya niat untuk mencelakai Affan Kurniawan pada Kamis (28/8/2025) malam. (Istimewa)

Baca juga: Bripka Rohmat Sopir Rantis Pelindas Affan Tidak Dipecat, Hal Ini yang Meringankan

Anggota Rantis Lainnya

Dalam rantis yang melindas Affan, terdapat 7 anggota Brimob. Selain Bripka Rohmat, Kompol Kosmas K Gae yang duduk di sebelahnya juga dijatuhi sanksi pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH).

Lima anggota lainnya dikenai pelanggaran etik sedang dan akan disidang kemudian.

Bripka Rohmat, sopir kendaraan taktis (rantis) Brimob yang menabrak dan melindas pengemudi ojek online Affan Kurniawan saat pengamanan aksi 28 Agustus lalu, dijatuhi sanksi demosi selama tujuh tahun oleh Komisi Kode Etik Polri. 

Dalam sidang tertutup di Mabes Polri, Rohmat tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan pembelaan. 

Ia mengaku hanya menjalankan perintah atasan dan berharap tetap bisa mengabdi hingga pensiun demi keluarganya. 

 
Bripka Rohmat adalah anggota Korps Brimob Polri yang bertugas sebagai sopir kendaraan taktis (rantis) saat pengamanan aksi demonstrasi pada 28 Agustus 2025. 

Ia menjadi sorotan publik setelah terbukti menabrak dan melindas pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) hingga tewas di sekitar kompleks parlemen, Jakarta.

Pada saat kejadian itu berlangsung, dia berperan sebagai sopir rantis Brimob yang mengemudikan kendaraan saat insiden terjadi.

Kendaraan yang dikemudikannya melaju terpisah dari rombongan, menabrak Affan, dan terus melaju hingga ke markas tanpa berhenti.

Setelah melalui sidang etik pada Kamis 4 September 2025, Bripka Rohmat  dinyatakan melakukan pelanggaran berat, dijatuhi sanksi. Sanksi tersebut berupa  Demosi selama 7 tahun (penurunan jabatan) Penempatan khusus (patsus) selama 20 hari sejak 29 Agustus.

OJOL DILINDAS BRIMOB - Seorang pengemudi ojek online (ojol) dikabarkan tewas setelah terlindas kendaraan taktis milik Brimob, saat kericuhan antara demonstran dengan polisi pecah di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Dalam video amatir warga yang diterima WartaKota, nampak massa berhamburan di sisi kanan dan kiri jalan saat sebuah mobil taktis Brimob memecah kerumunan hingga berjalan cepat di area seberang salah satu gereja di wilayah tersebut dimana akhirnya melindas seorang pengemudi ojol.
OJOL DILINDAS BRIMOB - Seorang pengemudi ojek online (ojol) dikabarkan tewas setelah terlindas kendaraan taktis milik Brimob, saat kericuhan antara demonstran dengan polisi pecah di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Dalam video amatir warga yang diterima WartaKota, nampak massa berhamburan di sisi kanan dan kiri jalan saat sebuah mobil taktis Brimob memecah kerumunan hingga berjalan cepat di area seberang salah satu gereja di wilayah tersebut dimana akhirnya melindas seorang pengemudi ojol. (Tangkapan Layar video)

Baca juga: Bripka Rohmat Sopir Rantis Pelindas Affan Nangis Didemosi 7 Tahun: Tak Ada Niat Hilangkan Nyawa

Etika tercela, wajib menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tertulis kepada pimpinan Polri.

Pasca putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) Polri pada Kamis (4/9/2025), Bripka Rohmat lantas meminta izin untuk menyampaikan curahan hatinya.

Sidang memutuskan bahwa tindakan Bripka Rohmat dalam insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas driver ojol, Affan Kurniawan hingga tewas, dinyatakan sebagai perbuatan tercela.

Dia dijatuhi sanksi etik berupa kewajiban meminta maaf secara lisan di hadapan sidang dan tertulis kepada pimpinan Polri.

Selain itu, Bripka Rohmat dijatuhi sanksi administratif berupa penempatan dalam tempat khusus selama 20 hari, terhitung 29 Agustus sampai 17 September 2025, di Ruang Patsus Biro Provost Divpropam Polri.

Selain itu hukuman demosi atau penurunan jabatan selama tujuh tahun sesuai masa dinasnya.

Seusai mendengar putusan, Ketua Sidang Etik Kombes Pol Heri Setiawan memberi kesempatan kepada Bripka Rohmat untuk berbicara.

“Izinkan kami mengajukan dan mengizinkan perkenaan kami untuk menyampaikan curahan hati,” kata Bripka Rohmat.

“Silakan,” jawab Kombes Pol Heri. 

Baca juga: Sosok Kompol Cosmas, Jalani Sidang Etik Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan, Terancam Dipecat

Sembari menundukkan kepala, Bripka Rohmat mengaku sudah 28 tahun berdinas sebagai anggota Polri tanpa pernah tersandung kasus pidana, sidang disiplin, maupun sidang etik.

“Terima kasih, Yang Mulia."

"Kami sudah melaksanakan tugas menjadi anggota Polri selama 28 tahun."

"Selama ini kami tidak pernah melakukan tindak pidana ataupun sidang disiplin maupun sidang kode etik,” ujar Bripka Rohmat.

Dia kemudian menyebut kondisi keluarganya.

Bripka Rohmat mengatakan, dia memiliki seorang istri dan dua anak.

Anak pertamanya sedang kuliah dan anak keduanya memiliki keterbatasan mental.

“Dan tentunya, keduanya membutuhkan kasih sayang dan biaya untuk kuliah maupun kelangsungan hidup keluarga kami,” ucapnya.

Bripka Rohmat pun memohon agar tetap bisa melanjutkan pengabdiannya hingga pensiun. 

“Kami memohon kepada pimpinan Polri, sekiranya dapat memberikan waktu kepada kami untuk menyelesaikan tugas pengabdian ini kepada Polri hingga sampai pensiun."

"Karena kami tidak punya penghasilan lain, Yang Mulia."

"Kami hanya mengandalkan gaji tugas Polri."

"Tidak ada penghasilan lain, Yang Mulia,” katanya.

Baca juga: Sidang Etik 7 Brimob Pelindas Ojol Affan Digelar Rabu Lusa, Bripka R Supir Rantis Terancam Dipecat

Di tengah tangisnya, Bripka Rohmat mengepalkan tangan ke dada.

Suaranya meninggi.

“Jiwa kami Tribrata, Yang Mulia!"

"Jiwa kami Tribrata untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat, Yang Mulia!” serunya sambil memukul-mukul dadanya sendiri.

Dia kembali menunduk, matanya berkaca-kaca.

“Tidak ada niat sedikit pun, Yang Mulia, untuk mencederai apalagi sampai menghilangkan nyawa,” katanya lirih dan terisak.

Baca juga: Nasib 7 Brimob Kasus Tewasnya Affan Kurniawan, Sopir Rantis Bripka R dan Kompol K Terancam Dipecat

Permintaan Maaf Bripka Rohmat

Bripka Rohmat juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan

“Dengan kejadian yang viral, atas nama pribadi dan keluarga, dengan lubuk hati yang paling dalam, kami mohon kepada orangtua almarhum Affan Kurniawan dapat membukakan maaf karena kejadian tersebut,” ujarnya.

Dengan suara yang kembali meninggi, Bripka Rohmat menegaskan bahwa tindakannya saat itu bukan atas kehendak pribadi, melainkan perintah atasan.

“Saya sebagai Bhayangkara Brimob, Bhayangkara Polri, hanya menjalankan tugas pimpinan, bukan kemauan diri sendiri,” tegasnya.

Dia menutup curahan hatinya dengan kembali mengepalkan tangan ke dada.

“Izin sekali lagi, Yang Mulia."

"Saya tekankan bahwa saya sebagai Tribrata, insanku adalah Tribrata."

"Tidak pernah berniat sejak saya dilantik hingga hari ini, menjadi Bhayangkara Polri sejati."

"Tidak ada niat dan tidak pernah tersirat dalam hati saya melukai atau menghilangkan nyawa orang lain."

"Karena tertanam diri, kami ini Tribrata, melindungi, dan melayani masyarakat,” katanya.

Bripka Rohmat lalu menutup dengan salam.

“Terima kasih, Yang Mulia, atas perkenan waktunya, kami menyampaikan curahan hati ini."

"Terima kasih, Yang Mulia, kami mohon maaf."

"Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ujarnya.

Ketua sidang etik Kombes Pol Heri Setiawan kemudian menanggapi singkat.

“Bismillah, kami semua doakan,” katanya. 

Dalam kasus kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi 28 Agustus 2025, terdapat tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat.

Selain Bripka Rohmat, enam orang lainnya, yaitu:

Kompol Kosmas Kaju Gae

Peran

Komandan di dalam kendaraan rantis saat insiden terjadi

Hukuman

Pemecatan tidak hormat (PTDH)

Dinyatakan melanggar etik berat dan bertanggung jawab atas perintah operasional

Lima anggota Brimob lainnya, yaitu

Aipda M. Rohyani

Briptu Danang

Briptu Mardin

Bharaka Jana Edi

Bharaka Yohanes David

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Bripka Rohmat, Sopir Rantis Demosi Usai Tewaskan Ojol, Ayah dari Anak Berkebutuhan Khusus, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved