Luar Negeri

Demo di Nepal Berakhir Usai 51 Orang Tewas, Gen Z Bersih-Bersih Jalan dan Kembalikan Barang Jarahan

Sebagian demonstran bahkan mengembalikan barang-barang hasil penjarahan seperti kulkas, microwave, dan kipas angin.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Laksono meminta kesiapan pemerintah Republik Indonesia dalam memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Nepal. 

Akibatnya, ribuan pekerja terancam kehilangan mata pencaharian.

Di sisi politik, pengunduran diri KP Sharma Oli bersama empat menterinya sempat meninggalkan kekosongan kekuasaan.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, kini telah dipilih menjadi pemimpin Nepal sementara.

Tuntutan keadilan dari keluarga korban

Sementara itu, keluarga korban masih berduka.

Mereka menggelar aksi doa dengan menyalakan lilin di depan kamar jenazah rumah sakit di Kathmandu.

 “Kami harus memperjuangkan keadilan untuk keluarga kami yang terbunuh, dan kami tidak bisa diam lebih lama,” kata Kamal Subedi, salah satu peserta.

Ia menuturkan bahwa keponakannya tewas dalam bentrokan.

Bhol Bahadur Bishwokarma, warga lain, masih mencari kepastian nasib saudaranya, Santosh, yang dilaporkan tewas akibat tembakan polisi.

 “Kami dengar jenazahnya ada di kamar mayat, tapi tidak ada konfirmasi. Kami bahkan belum bisa melihat kondisinya. Kami menuntut pemerintah segera menjawab kekhawatiran ini,” ujarnya.

Baca juga: Nepal Bergolak hingga PM Mundur dan Presiden Kabur, Pengamat: Alarm Bagi Pejabat Indonesia

Sushila Karki Resmi Dilantik Jadi PM Sementara Nepal

Mantan ketua Mahkamah Agung Nepal, Sushila Karki, diambil sumpahnya untuk memimpin sebagai perdana menteri Nepal.

Transisi pergantian kepemimpinan ini dilakukan setelah rangkaian aksi protes yang terjadi untuk menggulingkan pemerintah

"Selamat! Semoga Anda sukses, semoga negara ini sukses," kata Presiden Ram Chandra Paudel kepada Karki setelah upacara pengambilan sumpah dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/9/2025).

Sushila Karki sendiri sebelumnya diusung oleh para anak muda Nepal atau "Gen Z" sebagai pilihan utama untuk menjadi pemimpin sementara negeri itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved