Berita Internasional

Cadas! Demo Fenomenal di Nepal Ternyata Dipicu Pidato Seorang Siswa SMA

“Kita terbelenggu oleh rantai pengangguran. Kita terjebak oleh permainan partai politik yang egois," tukas siswa SMA ini. 

Editor: Saifullah
Instagram @lbj_jakarta
HELIKOPTER EVAKUASI MENTERI - Evakuasi menteri Nepal yang terjebak dalam aksi demonstrasi terpaksa dilakukan melalui udara dengan helikopter. Ternyata aksi demo besar-besaran yang memaksa Perdana Menteri (PM) dan Presiden Nepal mundur itu dipicu pidato seorang siswa SMA dalam sebuah acara di sekolahnya. 

Larangan ini memicu kemarahan generasi muda yang merasa dibungkam dan dikekang dalam menyuarakan aspirasi mereka.

Awalnya, demonstrasi hanya menuntut pencabutan larangan media sosial.

Baca juga: Nepal Bergolak hingga PM Mundur dan Presiden Kabur, Pengamat: Alarm Bagi Pejabat Indonesia

Namun, seiring waktu, aksi tersebut berkembang menjadi gerakan anti-pemerintah yang menuntut reformasi menyeluruh dan pengunduran diri para pemimpin negara.

Sejak Senin, 8 September 2025, demonstrasi berubah menjadi kerusuhan.

Bentrokan antara massa dan aparat keamanan terjadi di berbagai kota.

Sedikitnya 30 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Gedung parlemen Nepal dibakar, begitu pula kediaman pribadi Perdana Menteri, KP Sharma Oli.

Rumah mantan Perdana Menteri, Jhalanath Khanal di Dallu, juga menjadi sasaran amuk massa.

Baca juga: VIDEO Demo Nepal Ricuh! Ribuan Narapidana Kabur hingga Elite Undur Diri

Ironisnya, istri sang eks Perdana Menteri, Rajyalaxmi Chitrakar, tewas dalam kebakaran tersebut.

Desakan publik akhirnya memaksa Perdana Menteri Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel untuk mundur dari jabatannya.

Tentara Nepal pun mengambil alih kendali penuh atas Bandara Internasional Kathmandu dan Gedung Sekretariat untuk menstabilkan situasi.

Pidato Abiskar Raut telah menjadi simbol kebangkitan generasi muda Nepal.

Seruannya agar anak-anak muda menjadi penggerak perubahan menggema di seluruh negeri, melampaui batas ruang kelas dan menjadi suara revolusi.

Baca juga: VIDEO Demo di Nepal Berlanjut Meskipun PM Mundur, Mahasiswa Tuntut Berantas Korupsi Hingga ke Akar

“Kalau bukan kalian yang bersuara, siapa lagi? Kalau bukan kalian yang membangun bangsa ini, siapa lagi?” ucapnya.

“Kita adalah api yang akan membakar habis kegelapan. Kita adalah badai yang akan menyapu bersih ketidakadilan dan membawa kemakmuran.”

Gerakan ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari suara kecil--bahkan dari seorang siswa SMA yang berani bermimpi dan menyuarakan harapan.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved