Pidato Pertama Sushila Karki Usai Dilantik Jadi PM Nepal yang Baru : Saatnya Kita Bersatu

Karki mengakui bahwa dirinya tidak berniat memimpin, namun namanya “muncul dari gelombang aspirasi rakyat”.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar YouTube The Indian Express
SUSHILA KARKI - Gambar dari tangkapan layar YouTube The Indian Express pada Jumat (12/9/2025) menampilkan Mantan Ketua Mahkamah Agung dan aktivis antikorupsi, Sushila Karki. 

 
Akibat kebijakan tersebut, uluhan ribu warga yang didominasi kaum Generasi Z turun ke jalan mengekspresikan kemarahan mereka.

Kemarahan tersebut kian menjadi mengingat kebijakan media sosial yang kontroversial tersebut muncul di saat kasus korupsi dan kemiskinan di Nepal terus meluas.

Gelombang protes kian membara setelah pada Senin (9/9/2025), polisi menembaki pengunjuk rasa di ibu kota Kathmandu.

Aksi ini memicu tindakan balas dendam oleh para demonstran yang kemudian membakar kantor presiden, gedung kementerian, dan rumah sejumlah politisi terkemuka.

Baca juga: VIDEO Geger! Kerusuhan Massal di Nepal Tewaskan 51 Orang, Ribuan Napi Kabur dan Jarah Senjata

Di tengah kekacauan, Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri pada Selasa (10/9/2025).

Adapun Sudan Gurung (36), pendiri LSM Hami Nepal menjadi tokoh sentral dalam demonstrasi anti-korupsi tersebut.

“Saya akan memastikan kekuasaan berada di tangan rakyat dan membawa setiap politisi korup ke pengadilan,” janjinya.

Pada Minggu, Gurung dan timnya dilaporkan tengah berdiskusi untuk menentukan posisi strategis pemerintahan.

Setelah pengangkatan Karki, sejumlah kelompok hak asasi internasional mengeluarkan pernyataan bersama yang menuntut diakhirinya “impunitas di masa lalu”.

“Nepal berada pada titik balik kritis, di mana upaya menjamin hak asasi manusia bagi seluruh warga bisa diperkuat atau justru terbalikkan,” ujar Isabelle Lassee dari Amnesty International.

Sementara itu, penanganan terkait korban tewas dari aksi protes yang melanda di Nepal juga terus dilakukan.

Upaya pemulangan jenazah korban juga masih terus dilakukan, terutama dari lokasi seperti pusat perbelanjaan, rumah, dan gedung yang dibakar atau diserang.

“Jenazah korban kini mulai ditemukan di lokasi-lokasi tersebut,” terang juru bicara Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Nepal , Prakash Budathoki.

Baca juga: Klasemen Liga 2 Championship Grup A Pekan Pertama: FC Bekasi City di Puncak, 4 Tim Sumatera Tumbang

Baca juga: Musim Hujan Datang Lebih Cepat, Daerah Ini Siap-Siap Waspadai Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Baca juga: Syarat dan Cara Isi Dokumen DRH PPPK Paruh Waktu 2025 Terbaru, Batas Akhir Isi Diperpanjang

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved