Banyak Kasus Keracunan, BGN Keluarkan Aturan MBG Wajib Dimasak Oleh Chef Bersertifikat

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah melalui BGN menerapkan aturan baru untuk dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mulai sekarang, tukang masak tidak boleh sembarangan, harus chef bersertifikat.

Selain itu, dapur MBG dilarang memakai produk pabrikan dan lulusan SPPI diwajibkan berjaga penuh waktu di dapur.

Aturan ini digulirkan setelah maraknya kasus keracunan makanan MBG yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang.

Menurutnya aturan baru ditujukan untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pertama, dapur MBG saat ini dilarang untuk memakai produk makanan pabrikan.

Nanik menuturkan hal ini berdasarkan temuannya ketika maraknya penggunaan produk pabrikan saat libur Lebaran 2025 lalu, meski saat itu dia belum menjadi Wakil BGN.

Dia menegaskan pelarangan ini karena sebenarnya salah satu tujuan dibuatnya program MBG adalah untuk membangkitkan ekonomi rakyat.

"Selama ini, meski saya baru satu minggu (menjabat Wakil BGN) dan saya dihujani dengan berbagai persoalan."

"Saya sudah mengikuti, banyak disuguhkan produk-produk pabrikan."

"Kami akan menjalankan instruksi Presiden bahwa dapur MBG inilah untuk membangkitkan ekonomi lokal dan bukannya memperkaya konglomerat pemilik pabrik roti," jelasnya dalam acara Insight Session With BGN yang ditayangkan di YouTube BGN, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: Resep Nasi Goreng Kornet Gurih Wangi ala Chef Devina Hermawan, Praktis Cuma 6 Menit Bikin Nostalgia

Namun, Nanik mengungkapkan ada toleransi terkait penggunaan susu kemasan yang masih diperbolehkan jika di daerah tersebut tidak ada peternakan sapi. Hanya saja, dia menegaskan toleransi ini bersifat sementara. 

Kedua, dapur MBG harus dipimpin juru masak atau chef bersertifikasi. Dia mengatakan nantinya akan ada dua chef yang akan berkolaborasi.

Adapun, satu chef merupakan perwakilan BGN, dan satunya merupakan perwakilan dari dapur MBG.