Update Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 67 Santri Meninggal Dunia, 17 Berhasil Diidentifikasi

Sebanyak 171 orang menjadi korban. Dengan rincian, korban selamat 104 orang, meninggal 67 orang, delapan di antaranya bagian tubuh.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. BNPB
Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban insiden mushala pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). 

Sementara, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abast, memastikan pihaknya akan melakukan proses hukum terkait peristiwa itu.

“Sejauh ini terkait dengan proses upaya penegakan hukum ya. Kalau bicara penegakan hukum, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Kapolda, bahwa hal ini pasti akan tetap kita lakukan,” tuturnya.

“Namun tentu menunggu dari proses pembersihan, proses evakuasi seluruh korban ini berhasil dilakukan,” kata dia.

Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyebut aktivitas belajar mengajar di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, dihentikan sementara.

Penghentian sementara kegiatan belajar mengajar tersebut menyusul ambruknya musala yang menyebabkan ratusan santri tertimbun dan puluhan di antaranya meninggal.

"Jadi sementara dihentikan," ujar Cak Imin di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025), seperti dikutip Kompas.com.

Ia juga menyebut, para santri yang menjadi korban pada insiden tersebut akan mendapatkan trauma healing.

Dia memastikan pemerintah maupun pihak swasta bergerak melakukan pemulihan.

"Sudah, Kemensos bergerak ke pihak swasta, LSM juga bergerak, kita juga bergerak," ucapnya.

"Terus saya perintahkan juga ke jajaran pemda dan gubernur juga untuk trauma healing tuntas sampai ke keluarga," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, operasi pencarian dan evakuasi korban runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi berakhir.

Tim SAR gabungan menutup proses pencarian pada Selasa (7/10/2025) pukul 10.00 WIB, setelah sembilan hari bekerja tanpa henti.

 

Ponpes Al Khoziny Badalkan Umrah untuk Korban Meninggal Dunia

 

Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur memberikan hadiah badal umrah untuk korban yang meninggal dunia dalam tragedi mushala ambruk.

Pihak Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat, tim SAR gabungan, dan pemerintah dalam mengevakuasi korban tragedi ambruknya mushala.

“Sekali lagi kami mohon maaf manakala perjalanan ini banyak hal yang kurang berkenan di hati semua masyarakat yang ada di Ponpes Al Khoziny,” kata Ketua Alumni Ponpes Al Akhoziny, KH M Zainal Abidin, Selasa (7/10/2025).

Adapun badal umrah merupakan kegiatan melaksanakan ibadah umrah yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain.

Dalam hal ini, diwakilkan oleh para alumnus Ponpes Al Khoziny yang berada di Makkah.

 
“Karena alumni-alumni banyak yang berhidup di Makkah, sehingga kita badalkan dan kita umrahkan mereka,” kata dia. 

Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

 Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny yakni kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Pencarian dan pertolongan korban resmi ditutup oleh tim Basarnas per Selasa (7/10/2025).

Sebanyak 171 orang menjadi korban. Dengan rincian, korban selamat 104 orang, meninggal 67 orang, delapan di antaranya bagian tubuh.

Baca juga: Polres Aceh Utara Turunkan Puluhan Personel Kawal Muzakarah Ulama-Umara 2025

Baca juga: VIDEO - Puluhan Rambu di Lintas Bukit Lamreh Dicuri

Baca juga: VIDEO - 2 Tahun Neraka di Gaza: Ribuan Tewas, Kota Jadi Puing

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved