Konflik Palestina vs Israel

Biadab! Israel Kembali Serang Armada Kapal Sipil yang Bawa Bantuan Menuju Gaza

FFC mengatakan para awak perahu-perahu tersebut yang terdiri dari dokter, wartawan, dan pejabat, diculik militer Israel.

Editor: Faisal Zamzami
Kredit: Koalisi Freedom Flotilla
BERANGKAT KE GAZA - Kapal Handala Freedom Flotilla menyatakan memulai misi kemanusiaan ke Gaza. Meski ada pencegatan 13 kapal Global Sumud Flotilla, Jubir menegaskan bahwa misi kelompok membawa bantuan untuk Gaza itu tetap berjalan dan kapal-kapal tetap berlayar. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Israel dilaporkan kembali menyerang armada kapal sipil yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, di perairan internasional.

Freedom Flotilla Coalition (FFC) dan Thousand Madleens to Gaza (TMTG) sebagai organisator armada kapal sipil tersebut mengatakan militer Israel menyerang dan secara ilegal mencegat delapan perahu di perairan internasional pada Rabu (8/10/2025).

Menurut mereka, serangan disebut dilakukan di perairan yang berjarak 120 mil laut atau sekitar 220 km dari Gaza mulai pukul 04.34 waktu setempat.

"Israel tidak memiliki otoritas hukum untuk menahan relawan-relawan internasional di kapal-kapal ini," kata David Heap, anggota panitia pengarah FFC, dalam pernyataan yang diunggah FFC di laman resminya.

FFC mengatakan para awak perahu-perahu tersebut yang terdiri dari dokter, wartawan, dan pejabat, diculik militer Israel.


Israel juga dilaporkan menyita bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, alat bantu pernapasan, dan pasokan nutrisi, senilai 110.000 dolar AS atau sekitar Rp1,8 miliar.

"Penyitaan ini secara terang-terangan melanggar hukum internasional dan menentang perintah ICJ (Mahkamah Internasional) yang mengikat yang meminta akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza."

Kedelapan perahu yang diserang dan telah dicegat Israel adalah Abd Elkarim Eid, Alaa Al-Najar, Anas Al-Sharif, Gaza Sunbird, Leila Khaled, Milad, Soul of My Soul, and Um Saad.

Sementara satu kapal lainnya, Conscience, yang sebelumnya diberitakan mengangkut puluhan wartawan dan tenaga medis, dilaporkan sedang diserang sebuah helikopter militer Israel.

"Para relawan kami tidak berada di bawah yurisdiksi Israel dan tidak bisa dikriminalisasi karena membawa bantuan atau menantang blokade ilegal. Penahanan mereka sewenang-wenang, ilegal, dan harus dihentikan segera," tegas Heap.

Baca juga: VIDEo - Aktivis Global Sumud Flotilla Ungkap Ditahan Israel: Senjata Dibidik ke Kepala Kami!

Israel Kembali Serang Armada Kapal Sipil yang Menuju Gaza

Setelah seluruh kapal sipil yang tergabung dalam armada Global Sumud Flotilla dicegat secara ilegal oleh Israel di perairan internasional pada 1 hingga 3 Oktober lalu, kini sejumlah kapal dan perahu lainnya kembali mencoba menuju Gaza.

Dilansir Middle East Eye, sembilan kapal dan perahu dilaporkan telah berangkat dari Catania, Italia setelah Israel mencegat kapal terakhir Global Sumud Flotilla.

Salah satu kapal dalam armada gelombang kedua ini adalah Conscience yang membawa sekitar 90 paramedis dan jurnalis. 

Conscience awalnya merupakan misi terpisah, namun kemudian bergabung dengan delapan kapal lainnya.

Conscience menjadi kapal terbesar dalam flotilla kali ini dan diorganisasi oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC).

FFC menyebut diri sebagai gerakan solidaritas akar rumput yang berupaya mengakhiri blokade ilegal Israel atas Gaza.

Misi kali ini diorganisasi secara bersama oleh FFC dan Thousand Madleens.

"Sebuah kapal yang membawa puluhan jurnalis internasional dan profesional medis dari 25 negara telah berlayar menuju Gaza sebagai bagian dari misi terbaru yang diorganisasi Freedom Flotilla Coalition untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel," kata FFC dalam siaran pers di laman resminya.

FFC mengatakan Israel mengebom Conscience di lepas pantai Malta pada Mei lalu.

"Sebagai jurnalis dan profesional medis, kami mengemban tanggung jawab untuk mengatakan kebenaran dan menjaga nyawa," ungkap Dr. Ricardo Corradini, dokter bedah dari Italia, dikutip dari siaran pers FFC.

"Misi ini adalah sebuah seruan kepada kolega-kolega kami - dan kepada institusi-institusi yang mewakili kami secara global - untuk menghentikan kebungkaman mereka, menjunjung etika mereka, dan berdiri di sisi yang benar dalam sejarah."

Baca juga: VIDEO - Trump Desak Hamas–Israel Segera Damai: Rampungkan Gencatan Pekan Ini!

Sederet Upaya Mendobrak Blokade Israel

Global Sumud Flotilla bukanlah upaya pertama untuk mendobrak blokade Israel atas Gaza.

Pada 2010 silam, pasukan angkatan laut Israel menyerbu kapal Mavi Marmara yang mengangkut bantuan kemanusiaan dan sedang dalam perjalananan menuju Gaza yang telah diblokade Israel sejak 2007.

Al Jazeera melaporkan, delapan warga negara Turki dan seorang aktivis Turki-Amerika Serikat tewas karena ditembak pasukan Israel yang menyerbu kapal tersebut.

Seorang warga Turki lainnya juga akhirnya meninggal karena luka yang dideritanya.

Mavi Marmara adalah kapal milik lembawa swadaya masyarakat (LSM) Turki bernama IHH Humanitarian Relief Foundation.

Pada Mei 2025, FFC meluncurkan Conscience yang mengangkut bantuan untuk Gaza. Kapal tersebut kemudian dibom di perairan internasional di lepas pantai Malta.

FFC menyebut drone Israel berada di balik pengeboman Conscience.

Pada 1 Juni 2025, FFC memberangkatkan kapal sipil bernama Madleen yang mengangkut bantuan kemanusiaan, dari Catania, Sisilia, Italia. 

Madleen membawa sejumlah aktivis, termasuk aktivis iklim, Greta Thunberg; dan Anggota Parlemen Eropa Rima Hassan.

Madleen dan para awaknya dicegat secara ilegal di perairan internasional pada 9 Juni 2025.

Pada 13 Juli 2025, FFC meluncurkan kapal bernama Handala dari Siracusa, Italia. Seperti misi-misi sebelumnya, Handala berupaya menembus blokade ilegal Israel dan membawa bantuan kemanusiaan.

Handala membawa 21 orang termasuk anggota parlemen, pengacara, jurnalis, dan aktivis buruh.

 Israel mencegat Handala secara ilegal di perairan internasional pada 26 Juli 2025.

Baca juga: Wamendukbangga Ingin Sekolah Garuda Mampu Lahirkan Pemimpin Unggul di Aceh

Baca juga: Hari Ketiga Perundingan Damai Gaza, Trump Tambah Tim Baru, Hamas Siap Capai Kesepakatan

Baca juga: Pecah Rekor! Harga Emas Perhiasan di Langsa Sentuh Rp 7.150.000/ Mayam

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved